Aceh Tengah Kirim 20 Pemuda ikuti Latihan Kerja di Bekasi

408

Takengon- Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mengirim 20 utusan pemuda untuk mengikuti pelatihan kerja yang difasilitasi oleh Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI di Bekasi Jawa Barat.

Sebanyak 20 pemuda tersebut sebelumnya telah melewati seleksi yang digelar pada 12 Februari 2019 oleh instruktur dari Kementerian Ketenagakerjaan.

Menurut Kepala Dinas Transmigrasi, dan Tenaga Kerja Aceh Tengah, Kausarsyah, pengumuman seleksi dilakukan sejak tanggal 12 hingga 25 Januari lalu melalui media Radio dan Running Text milik Pemda.

“Dari 70 orang mendaftar sebanyak 20 orang pemuda yang dinyatakan lulus dan berhak mengikuti pelatihan,” sebutnya ketika audiensi dengan Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar di ruang kerja bupati, Selasa (19/02).

Pembiayaan program pelatihan ini sepenuhnya ditanggung oleh Kementerian Ketenagakerjaan, mulai dari transportasi, akomodasi hingga kepesertaan sebagai anggota BPJS Ketenagakerjaan.

Lebih rinci Kausarsyah menyebutkan 20 pemuda tersebut terbagi dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, jurusan Teknisi Komputer 5 orang dan jurusan Ware House (pergudangan) sebanyak 4 orang.

Jurusan Teknisi Komputer akan mengikuti pelatihan selama 240 jam atau satu bulan lebih seminggu. Sementara Jurusan Ware House akan dilatih selama 3 minggu dan selanjutnya dimagangkan selama 6 bulan di beberapa perusahaan di Jakarta.

Kemudian bidang kepariwisataan jurusan Barista sebanyak 3 orang yang akan mengikuti pelatihan selama 1 bulan.

Berikutnya bidang Teknik elektronik jurusan teknisi telepon seluler sebanyak 4 orang dan Jurusan otomasi elektronik 4 orang dengan lama waktu pelatihan 240 jam atau satu bulan lebih seminggu.

“Ini adalah tahun pertama pesertanya diminta dari Aceh Tengah, semoga bisa berjalan sukses dan berikutnya kita harapkan program ini dapat terus berlanjut,” ujar Kausarsyah.

Bupati Shabela menekankan para pemuda yang akan mengikuti pelatihan agar menjaga kesehatan dan perilaku sampai kembali lagi ke daerah.

“Kita harapkan nanti setelah kembali bisa menciptakan lapangan kerja, kalau tidak bisa sendiri coba buat usaha gabungan, nanti kita juga akan turut membantu,” kata Shabela yang juga mengingatkan agar para pemuda tersebut membawa identitas Gayo berupa pakaian kerawang selama mengikuti pelatihan.(MK)

X