Bersama Gubernur Aceh, Bupati Shabela Resmikan Peluncuran Cerutu Gayo

791

Takengon – Usai acara pelepasan ekspor 4 kontainer kopi Gayo ke luar negeri pada Kamis (03/12) pagi, Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar melanjutkan agenda kerja dengan menghadiri launching produk Cerutu Gayo ke pasaran di Galery Kopi Indonesia Kampung Kung, Kecamatan Pegasing.

Peluncuran perdana cerutu dengan merek dagang Gayo Mountain Cigar (GMC) itu, dilakukan secara resmi oleh Gubernur Aceh, Nova Iriansyah didampingi Bupati Aceh Tengah, Staf Ahli Menteri Perdagangan, Kepala Dinas Perindag Aceh dan Kakanwil Bea Cukai Aceh yang ditandai dengan penempelan pita cukai dan pelabelan tanda merek produk.

Bupati Shabela dalam sambutannya menyampaikan, peluncuran produk
Cerutu Gayo ini merupakan industri cerutu yang pertama dari daerah ini yang secara legal beredar dipasaran.

“Kehadiran produk ini, boleh jadi menjadi cikal bakal lahirnya industri tembakau lainnya didaerah ini, mengingat semakin maraknya permintaan tembakau Gayo belakangan ini,” ujar Shabela.

Dia menceritakan, secara tradisional tembakau Gayo cukup dikenal karena aroma dan citarasanya bahkan pernah mengalami masa keemasan pada tahun 80-an. Namun kemudian meredup seiring dengan melonjaknya permintaan kopi di era itu.

“Dulu ditahun 70-80an, di Tanah Gayo ini terkenal toke bako. Pada masa itu hampir tidak pernah kita kenal toke kopi,” ceritanya.

“Kini masa itu sepertinya akan bangkit kembali, seiring dengan maraknya permintaan tembakau Gayo beberapa waktu belakangan ini,” tambah Shabela.

Dilanjutkan Shabela, meskipun geliat budidaya, produksi dan industri pengolahan tembakau menunjukan tren yang positif, masih banyak kendala yang dihadapi pelaku usaha tanaman tembakau mulai dari hulu ke hilir.

“Produktifitas tanaman tembakau mulai dari hulu hingga ke hilir perlu mendapat sentuhan ekstra dari banyak pihak, agar memberikan manfaat ganda bagi pelaku untuk menjalankan usahanya secara serius,” tuturnya.

Terkait dengan launching yang dilakukan pada hari itu, Bupati Shabela juga mengharapkan dukungan dan partisipasi dari instansi terkait untuk pengembangannya. Dia berharap, adanya bantuan peralatan yang lebih mumpuni untuk mendukung produksi cerutu Gayo ini agar berkualitas dan elegan bagi penikmatnya.

“Saya bukan perokok, tapi saya tau cerutu yang berkualitas itu bagaimana. Dan untuk menghasilkan cerutu yang lebih halus dan elegan, selain bahan baku tembakau juga dipengaruhi oleh peralatan dan cara produksinya.” Pungkasnya.

Menanggapi hal itu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah berjanji akan berupaya untuk mewujudkan harapan para petani tembakau didaerah ini, baik melalui program perbaikan budidaya tanam maupun pengolahannya.

Disebutkannya, dia juga akan bersama pemerintah daerah untuk ikut memanifestasikan bangkitnya kembali kejayaan tembakau Gayo dan tumbuhnya industri tembakau di daerah ini.

“Tidak ada alasan untuk tidak mendukung pengembangan tembakau Gayo ini. Karena alam Gayo selain kaya dengan kopi, juga megah dengan tembakau dan pinus merkusi”, ungkap Nova.

“Harapan kita, disamping Kopi Arabika Gayo, ada Cerutu Gayo yang berorientasi ekspor.” Tutup Nova. (IMH/ Humas).

X