Takengon – Usai ikuti gelaran puncak peringatan Hari Otda ke 26 Nasional Tahun 2022, di tempat terpisah Bupati Aceh Tengah Drs. Shabela Abubakar, menerima kunjungan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN Provinsi Aceh Drs. Sahidal Kastri, M.Pd, di Ruang Kerja Bupati Aceh Tengah, Senin (25/04/2022).
Kunjungan tersebut dalam rangka, menyerahkan Data PK-21 BKKBN Aceh, sekaligus sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RANPASTI) dan Aplikasi Sistem Monitoring Keluarga Beresiko Stunting (SEMOGA BERES) untuk mendukung program penurunan angka stunting di Kabupaten Aceh Tengah.
Dalam kesempatan koordinasi Tim TPPS Aceh Tengah tersebut, Bupati Aceh Tengah Drs. Shabela Abubakar mengatakan, Pemerintah tidak akan berhasil menjalankan programnya, termasuk dalam hal mengupayakan penurunan angka stunting ini, jika tidak didukung oleh peran serta semua komponen masyarakat.
“Dengan komitmen dari seluruh pihak yang berkaitan dalam menanggulangi permasalahan stunting secara bersama, serta dukungan data yang baik harus objektif yang sesuai dengan keadaan sebenarnya representatif, up to date dan relevan, dipastikan program kegiatan yang telah dirancang akan dapat terealisasi dengan baik,” ungkap Bupati Aceh Tengah.
Lebihlanjut disampaikan, hal tersebut harus menjadi fokus bersama, baik Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kampung, individu, komunitas, LSM maupun lembaga serta pihak swasta harus bersinergi bersama dan bersatu dalam upaya penurunan dan penanggulangan stunting di Aceh Tengah.
“Sedangkan kepada para Camat, tingkatkan kapasitas, dan pemahaman terkait konteks ini, upayakan untuk dapat memfasilitasi, dan mengkoordinir kampung di wilayahnya, pastikan kegiatan penurunan dan pencegahan stunitng di tingkat kampung dapat berjalan dengan baik” tekan Bupati Shabela.
“Sajikan Data pembanding yang kita miliki, dimana Alhamdulillah, Aceh Tengah saat ini berada pada angka 24,4 % di atas rata-rata Nasional, dan ini merupakan tantangan untuk Aceh Tengah agar semakin baik lagi kedepannya dalam hal menangani Stunting, dengan koordinasi dan memperkuat Satgas dan keikut sertaan Kader yang telah ada di 295 Kampung yang ada di Aceh Tengah,” tutur Bupati Shabela menutup arahannya.
Tampak hadir pada kesempatan tersebut, Perwakilan Bappeda Aceh Tengah, Kepala DKBP3A Kab. Aceh Tengah, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Aceh Tengah, Kepala Dinas Pangan Kab. Aceh Tengah, perwakilan Kepala PUPR Kab. Aceh Tengah, Kepala Dinas Sosial Kab. Aceh Tengah, perwakilan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Aceh Tengah, perwakilan Kepala Dinas Kominfo Kab. Aceh Tengah, serta Para Camat dalam Kabupaten Aceh Tengah.
Secara terpisah pada Pertemuan tersebut, Kepala BKKBN Aceh Sahidal Kastri menjelaskan bahwa angka stunting dari hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, untuk Tingkat Nasional berada diangka 24,04% sementara Provinsi Aceh berada di angka 33,2% dan untuk Kabupaten Aceh Tengah sendiri berada pada 24,4%.
Berdasarkan Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, Aceh merupakan salah satu dari 12 Provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di tanah air pada 2022, status ini disematkan untuk wilayah yang memiliki prevalensi stunting diatas kisaran 30% sehingga masuk sebagai kategori Provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tinggi. (HMA/ProkopimAT)