Takengon – Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar melakukan peninjauan jalan penghubung antar kampung di Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah, atau tepatnya pada ruas jalan dari dan menuju Kampung Kekuyang-Bintang Pepara-Pantan Reduk-Karang Ampar-Bergang di Kabupaten Aceh Tengah tembus ke Digul Kabupaten Bener Meriah, Rabu (03/06).
Ikut dalam rombongan tersebut Kepala Dinas PUPR, Kadis Perkim, Kadis Sosial, Kadis Parpora dan Kepala BPBD serta beberapa pejabat terkait lainnya.
Dalam peninjauan ini, orang nomor satu di Kabupaten Aceh Tengah itu mengaku, hal ini dilakukan sebagai bentuk evaluasi terhadap program pembangunan yang telah dilakukan serta kaitannya dengan rencana program pengembangan wilayah khususnya dalam bidang infrastruktur jalan dan jembatan di kabupaten yang ia pimpin sejak akhir 2017 lalu.
Disamping itu, “roadshow infrastruktur” ini juga sebagai tindaklanjut dari keluhan dan aspirasi yang kerap disampaikan warga mengenai kondisi badan jalan yang sempit, beberapa titik rusak dan berlubang, serta sering tertimpa longsor bila musim penghujan tiba.
“Disini potensi pengembangan kawasannya sangat menjanjikan. Namun sayang, kondisi infrastruktur jalannya masih belum memadai” tutur Shabela.
“Jadi kami pikir, keberadaan infrastruktur jalan dan jembatan di daerah ini perlu terus dipantau, agar masyarakat kita mudah dalam mengangkut hasil pertanian dan juga sebagai arus transportasi orang dan barang. Apalagi kawasan ini langsung berbatasan dengan kabupaten tetangga”, lanjutnya.
Selain memelihara dan melakukan peningkatan badan jalan yang ada, Bupati Shabela juga berpendapat bahwa program pembangunan jembatan yang membelah sungai Peusangan akan lebih efektif dalam mendekatkan jarak transportasi antar Kabupaten Aceh Tengah dengan Kabupaten Bener Meriah.
Misalnya jembatan gantung yang terletak di Kampung Bintang Pepara, saat ini sangat efektif dalam menghubungkan warga dua kabupaten bertetangga sebagai jalur alternatif meskipun hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua.
Menurut dia, dengan adanya peningkatan konstruksi jembatan ini akan mendorong konektifitas pengangkutan barang dan jasa serta peningkatan produktifitas pengangkutan hasil komoditi pertanian menjadi lancar.
“Totor ayun (jembatan gantung, red) ini merupakan jalur alternatif yang telah lama dipergunakan dan menghubungkan warga dua kabupaten. Kalau jembatan ini bisa dibangun akan mendekatkan aktifitas ekonomi warga di sekitar kawasan ini”, ujarnya.
Dia sebutkan, pembangunan jalan dan jembatan ini juga akan mendekatkan jarak dan waktu tempuh ke kampung terdekat.
“Mungkin hanya 2,5 km saja dari seberang sungai ini kita sudah sampai ke Kampung Cekal Baru Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah. Jalur ini jauh lebih dekat ke kabupaten tetangga, dibandingkan jalur yang lama”, tegasnya.
Apalagi, dia melanjutkan di kawasan ini nantinya akan dibangun proyek PLTA Peusangan III dan IV dengan kapasitas 2 x 57 MW. “Jadi infrastruktur pendukung, perlu dipacu mulai dari sekarang, agar investasi ke kawasan ini terus berkembang”, Pungkas Shabela. (IMH/Humas)