Takengon – Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar, bersama dengan sejumlah kepala SKPK mengunjungi kawasan Semelit, Kampung Kekuyang Kecamatan Ketol, Sabtu (07/03).
Kunjungan ke daerah terpencil dan terisolir tersebut merupakan kunjungan kali pertama bagi Bupati yang akrab disapa dengan “Pak Bela”, dan begitu juga bagi sebagian besar rombongan yang ikut.
Dengan menggunakan kendaraan berpenggerak 4X4, rombongan Bupati Aceh Tengah terseok-seok melewati medan jalan sempit yang menurun terjal dan curam, bahkan tidak jarang harus terperangkap dalam kubangan lumpur atau ketika melewati arus sungai tanpa jembatan diatasnya.
Setelah melalui 2,5 jam perjalanan ditengah perkebunan dan hutan, rombongan Bupati sampai disebuah hamparan dengan sungainya yang bercabang tiga dan disambut oleh warga Semelit yang sejak pagi telah menunggu dan mempersiapkan kehadiran orang nomor satu di Kabupaten Aceh Tengah tersebut dengan satu asa, Pemerintah Daerah bisa merealisasikan apa yang menjadi harapan dan permintaan mereka.
“Selamat datang kepada bapak Bupati beserta rombongan ketempat kami yang jauh ini Di Weh Cabang Tige Semelit Asal. Dimana tempat ini merupakan tempat yang bersejarah bagi kami, karena dari sinilah cikal bakal dari permukiman Semelit, yang telah dibuka oleh kakek kami sejak tahun 1940-an”, buka Petue Semelit dalam sambutannya.
“Dalam perjalanan kesini tadi, bapak Bupati dan rombongan tentu saja merasakan dan mendapati kondisi jalan yang sangat parah dan tidak layak dilalui, untuk itu pada kesempatan ini kami warga Semelit sangat berharap kiranya perbaikan jalan ini dapat menjadi perhatian oleh Pemerintah”, pintanya.
“Di Semelit ini banyak sekali potensi yang dapat dikembangkan, diantaranya ladang sawah, perikanan, peternakan, dan perkebunan, namun karena sarana jalan yang tidak memadai semuanya terbengkalai”, tambahnya.
Sementara itu Bupati Shabela, dalam sambutannya menyampaikan rasa haru karena telah sampai disalah satu tempat bersejarah di Kabupaten Aceh Tengah, meskipun harus melewati medan yang sulit. Tak lupa pula beliau mengucapkan terima kasih atas sambutan masyarakat yang menerima kehadiran rombongan dengan baik dan mulia, bahkan disambut dengan hidangan makan bersama.
Pada kesempatan tersebut, Shabela menyampaikan bahwa, sebagai Kepala Daerah beliau berusaha mewujudkan pembangunan secara merata agar seluruh masyarakat dapat menikmati hasil-hasil pembangunan.
“Selaku Ulu Rintah, hari ini kami datang untuk melihat keadaan bapak, ibu, saudara-saudara saya semua, sembari mendengarkan keluh kesah yang sebahagiannya telah disampaikan oleh ama Petue tadi. Dalam perjalanan kesini, kami bisa membayangkan apa yang bapak ibu rasakan selama ini. Kami menghitung, setidak-tidaknya kita membutuhkan tiga buah jembatan yang membelah sungai, disamping jalan yang ada perlu diperlebar dan dilakukan pengerasan sejauh lebih kurang 18 km”, katanya.
Shabela Abubakar juga menambahkan, pembangunan jalan sangat terkait dengan arus distribusi barang atau jasa yang melalui jalan yang akan dibangun tersebut. Ilustrasinya, untuk apa jalan kalau tidak ada hasil produksi yang akan diangkut melaluinya, demikian sebaliknya bagaimana hasil bumi dapat disalurkan kalau tidak ada sarana jalan sebagai penghubungnya.
Untuk itu Shabela berpendapat untuk membangun wilayah seperti ini perlu ada program simultan antar dinas teknis terkait, legislatif, masyarakat dan juga media.
“Dalam upaya mengembangkan Semelit ini, sengaja kami hadir secara main keroyok dengan membawa lebih dari sepuluh orang kepala dinas, karena untuk membangun suatu kawasan diperlukan kerja bersama yang saling terkait”. urainya.
“Pengembangan kawasan ini harus menjadi perhatian bersama, dari sisi tehnis para Kepala Dinas dapat menyusun langkah kerja, dari sisi anggaran kepala Bappeda dan juga disini hadir ibu Susilawati anggota DPRK dapat menganggarkan sesuai mekanisme perencanaan yang ada, masyarakat dapat mendukung kelancarannya, serta media dapat menginformasikan keadaan sesungguhnya. Makanya kami juga membawa wartawan, bahkan ketuanya”, lanjut Shabela sambil memperkenalkan para Kepala Dinas yang hadir dan juga ketua PWI Aceh Tengah, Jurnalisa.
Di penghujung sambutannya, Bupati menyampaikan akan berusaha mengakomodir harapan warga dalam mengembangkan kawasan Semelit ini, dan juga menginstruksikan kepada Camat Ketol, Hardi Selisih Mara, ST., MM untuk menyampaikan aspirasi warga ini melalui Forum Musrenbang yang akan digelar perdana, Selasa depan (10/03) di Kecamatan Ketol.
“Harapan ini akan mudah direalisasikan jika usulannya masuk dalam agenda perencanaan. Selasa besok kita akan melakukan pembukaan Musrenbang yang pembukaannya dipusatkan di Kecamatan Ketol, pastikan usulan ini tertampung didalam Musrenbang dimaksud”, tegas Shabela.
Akhirnya sekitar pukul 18.00 WIB, rombongan bertolak balik menuju ibu kota Kabupaten. Perjalanan pulang ternyata lebih sulit dan melelahkan. Disamping perjalanan pulang harus mendaki, medan jalan yang dilalui pun menjadi lebih becek dan licin, ditambah lagi dengan gelapnya malam dalam rimba pedalaman Semelit menjadikan kunjungan kerja kali ini menjadi eksotis dan sarat makna. Dengan suatu tekad bulat bersama, Bupati dan jajarannya berkomitmen menjadikan kawasan Semelit harus terbuka. Semoga (IMH/Humas).