Takengon – Acara penutupan Muslim Ethnic Casual yang digelar seharian penuh di Gedung Olah Seni berlangsung meriah dan resmi ditutup oleh Pj. Bupati Aceh Tengah Subhandhy, AP, M.Si, Sabtu (07/09/2024) malam. Penutupan acara diisi dengan penampilan spesial dari salah satu grup musik ternama tanoh gayo dan penampilan seni dan budaya yang sukses menghibur pengunjung hingga seluruh rangkaian acara berakhir.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Subhandhy Muslim Ethnic Casual acara yang telah berlangsung dengan penuh semangat tidak hanya menampilkan keberagaman budaya, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai relegius yang sejalan dengan identitas masyarakat Aceh Tengah.
Subhandhy mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan pihak terkait yang telah bekerja keras menyukseskan acara tersebut. “Dengan usaha dan kreativitas kita semua, kita telah berhasil menunjukan kepada masyarakat luas, baik Aceh Tengah maupun di luar, bahwa kita memiliki kekayaan budaya yang sangat berharga, terutama dalam bentuk busana muslim yang beretnis lokal”, ucap Pj. Subhandhy saat membacakan sambutan tertulisnya.
Menurutnya, kegiatan Muslim Ethnic Casual memiliki makna yang sangat mendalam, tidak hanya berbicara tentang estetika pakaian, tetapi bagaimana fashion menjadi media untuk melestarikan dan mempromosikan budaya.
“Busana etnik yang dikombinasikan dengan gaya kasual modern menunjukan kepada kita semua bahwa budaya tidak harus statis, ia bisa berkembang, beradaptasi dan tetap relevan di era global ini”, ujarnya.
“Penerapan kembali suatu tradisi ini, menghidupkan suatu budaya sama dengan mengambil memeriksa gudang di rumah kita, budaya yang dibuat pendahulu kita dapat di angkat kembali, demikian menghidupkan tradisi yang memilki nilai luhur dan keungulan harus kembali kita kembangkan tentunya memiliki nilai yang baik”, tambahnya.
Pj. Bupati Subhandhy menekankan pentingnya peran industri kreatif, termasuk fashion, dalam meningkatkan perekonomian daerah. Di era digital, para pelaku industri kreatif memiliki peluang besar untuk memperluas pasar, baik melalui platform online maupun online. “Kita melihat peluang yang ada, akan tetapi tidak bisa meninggalkan ajaran agama, semakin maju peradapan semakin minim pakaiannya. Aceh Tengah, dengan kekayaan budayanya, memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat industri kreatif di Aceh”, ungkapnya.
Subhandhy berharap Muslim Ethnic Casualmenjadi langkah yang baik dalam mendorong perkembangan industri fashion muslim yang berbasis pada kearifan lokal, “Semoga acara ini bisa menjadi agenda tahunan dan menjadi platform bagi kita semua untuk terus melestarikan budaya dan tentunnya kami mendukung penuh kegiatan yang bertujuan melestarikan budaya dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif”, tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Subhandhy juga memberikan penghargaan kepada beberapa peserta dan panitia yang dinilai berkontribusi besar dalam kesuksesan acara ini, dan kembali memberikan medali replikan PON ke XXI Aceh -Sumut sebagai dukungan menyukseskan event nasional empat tahun sekali dan diharapkan dapat memotivasi semua pihak untuk terus berkarya dan berinovasi. (RH/ProkopimAT)