Takengon – Bupati Aceh Tengah didampingi Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, Subhandhy, AP, M.Si melakukan inspeksi mendadak (sidak) atau peninjauan ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Tengah guna memastikan pelayanan administrasi kependudukan tetap berjalan ditengah-tengah kewaspadaan dan darurat bencana terhadap penyebaran pandemic virus corona di kabupaten berhawa dingin tersebut, Rabu (01/04).
“Kita ingin memastikan pelayanan adminstrasi kependudukan tetap berjalan, meskipun beberapa waktu yang lalu Dinas Kependudukan ini telah memberlakukan pembatasan pelayanan administrasi secara tatap muka”, tutur Shabela.
Selain memastikan pelayanan tetap berjalan, dalam sidak tersebut Shabela juga memberikan motivasi dan menyampaikan terima kasih pada seluruh pegawai dinas bersangkutan yang selama ini tetap memberikan pelayanan ditengah-tengah pemberlakuan social distancing.
Shabela dalam arahannya kepada kepala dinas dukcapil, meminta untuk terus memberikan pelayanan administrasi kependudukan semaksimal mungkin, karena data kependudukan ini penting apalagi bagi masyarakat yang membutuhkan secara mendesak.
“Pelayanan administrasi kependudukan ini penting, apalagi bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan seperti untuk keperluan BPJS dan rawatan di rumah sakit atau keperluan mendesak lainnya. Jadi kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh petugas yang memberikan pelayanan sepenuh hati, meskipun dalam kondisi seperti ini. Dan semoga anda semua tetap semangat dan dalam keadaan sehat dalam melayani masyarakat”, tambahnya.
Shabela juga berjanji, akan mendukung peningkatan sarana dan prasarana kantor dinas dukcapil tersebut seperti peningkatan daya tampung dan kenyamanan ruang tunggu, maupun peningkatan suasana lingkungan kerja lainnya pada dinas ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Tengah, Mustafa Kamal, S.STP., MPA dalam laporannya menyampaikan bahwa, sejauh ini tidak ditemukan kendala yang berarti dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan meskipun pelayanan secara tatap muka telah dibatasi sejak tanggal 24 Maret 2020 yang lalu.
Bahkan menurutnya, pola pelayanan secara online seperti ini dapat terus dijalankan karena sangat efektif dan efesien, khususnya bagi masyarakat yang berasal dari daerah yang jauh dari ibukota kabupaten.
“Jadi selama ini pelayanan tatap muka hanya kita lakukan hanya untuk keperluan legalisir serta perekaman biometrik KTP-el yang diperuntukan bagi kondisi darurat saja. Sementara itu, permohonan penerbitan dokumen adminstrasi kependudukan lainnya dilakukan secara daring/ online melalui aplikasi DUKCAPIL KITA yang dapat di unduh pada Google Play Store”, papar Mustafa.
Disamping itu, untuk menjawab pertanyaan masyarakat terkait pelayanan adminsitrasi kependudukan yang selama ini ditangani, Dinas Dukcapil telah menyediakan 4 (empat) nomor layanan aplikasi whatsapp yang dapat dipergunakan oleh masyarakat bilamana ada hal-hal yang membutuhkan penjelasan.
Khusus mengenai penggunaan aplikasi DUKCAPIL KITA, mantan Kepala Bagian Humas Setdakab Aceh Tengah tersebut menjelaskan bahwa masyarakat sangat dipermudah dan terbantu dengan adanya aplikasi itu.
“Melalui aplikasi DUKCAPIL KITA, masyarakat dapat mengajukan permohonan dokumen administrasi kependudukan kapan saja dan darimana saja. Bahkan istimewanya, masyarakat dapat mencetaknya dimana saja, karena dalam print out dokumen tersebut telah terekam tandatangan elektronik atau electronic signature. Jadi tidak perlu lagi di cetak di kantor kami dengan menggunakan kertas plano tebal seperti selama ini”, jelasnya.
“Sebenarnya aplikasi ini baru akan dilaunching pada bulan Juni, namun karena kebutuhan, sepertinya saat ini cukup tepat untuk dilakukan penerapannya bagi masyarakat kita. Dan alhamdulillah, sampai dengan saat ini telah lebih dari 500 pengunduhan terhadap aplikasi kita tersebut”, tambahnya.
Pembagian Hand Sanitizer Disela-sela Peninjauan Pelayanan Administrasi Kependudukan
Bupati Aceh Tengah juga berkesempatan membagikan hand sanitizer bagi para pedagang yang ada pada 3 (tiga) pasar dalam seputaran kota Takengon, masing-masing untuk pedagang Pasar Paya Ilang, Pasar Inpres dan Pasar Bawah (Jalan Sudirman/ Putri Ijo).
Penyerahan 639 Hand Sanitizer tersebut masing-masing diterima oleh Saudara Parlin, selaku Kepala UPTD Pasar Paya Ilang sejumlah 387 botol, dan untuk Pasar Bawah (Jalan Sudirman/ Putri Ijo) sejumlah 115 botol serta untuk Pasar Inpres sebanyak 137 botol diterima langsung oleh Ketua Organisasi Pedagang Pasar Kabupaten Aceh Tengah, Irwansyah.
“Kami kira pembagian hand sanitizer untuk para pedagang ini sangat tepat untuk dilakukan. Karena menurut pantauan kita para pedagang ini adalah kelompok rentan yang paling sering berinteraksi dengan pertukaran barang dan jasa khususnya uang”, kata Shabela.
“Kita berharap hand sanitizer ini dapat membantu mereka untuk membentengi diri dari penularan virus corona yang sedang mewabah. Jadi Saudara yang menerima, pastikan hand sanitizer buatan adik-adik kita dari Ikatan Apoteker sampai kepada pedagang bersangkutan”, harap Shabela. (IMH/Humas).