Takengon – Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah sangat konsen meningkatkan kemampuan para santri sebagai generasi da’i masa depan.
Diantara strategi yang ditempuh dengan menggelar mushabaqah Qiraatul Kutub atau membaca kitab kuning.
Menurut Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar kemampuan membaca kita kuning bagi santri harus terus dibudayakan.
“Makanya perlu Mushabaqah untuk memotivasi para santri agar giat belajar dan mengasah kemampuan untuk membaca kitab,” ungkap Shabela ketika membuka acara Mushabaqah Qiraatul Kutub se- Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (13/03) di Gedung Pendari Takengon.
Mushabaqah membaca kitab kuning memiliki peran penting untuk lebih memasyarakatkan kaidah-kaidah agama yang diwariskan turun temurun dari Nabi, para sahabat dan tabi’in serta para ulama salafus shalih.
Melalui santri yang paham dan punya kemampuan untuk membaca dan menjelaskan isi Kitab diharapkan dapat menjadi pendakwah yang membawa perubahan akhlak ummat.
Masyarakat diharapkan Shabela memiliki ketertarikan dan bersemangat untuk mempelajari ilmu agama.”Dengan ilmu agama yang baik, sudah pasti iman dan akhlak terjaga, jika iman dan akhlak baik, otomatis partisipasi dalam pembangunan meningkat dan kehidupan masyarakat juga akan sejahtera,” jelasnya.
Kegiatan Musabaqah Qiraatul Kutub berlangsung selama 3 hari 13-15 Maret 2019 dan diikuti oleh 102 peserta dari seuruh dayah dan pesantren di Kabupaten Aceh Tengah.
Sementara PLT Dinas syariat Islam Kabupaten Aceh Tengah, Drs. Ishak mengatakan kegiatan Mushabaqah tidak hanya menjadi ajang silaturahmi di antara dayah, juga diharapkan menumbuhkan minat generasi muda untuk mempelajari Kitab Kuning.(Oji)