FTBI Tingkat Provinsi Aceh, Mirzuan : Lahirkan Penutur Bahasa Dari Generasi Muda

260

Takengon – Penjabat Bupati Aceh Tengah T. Mirzuan, MT, membuka secara resmi Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Aceh, di Parkside Petro Gayo Hotel, Senin malam (20/11/2023).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari FTBI tingkat Kabupaten yang telah dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, dan Kabupaten Gayo Lues. Serta direncanakan akan dilaksanakan selama empat hari mulai 20 – 23 November 2023.

Pada festival tersebut akan memperlombakan berbagai perlombaan diantara lain, lawakkan tunggal/ stand up comedy, menulis dan membaca puisi, menulis cerita pendek, tembang tradisi, mendongeng, dan pidato.

Mengawali sambutannya tersebut, Mirzuan mengucapkan selamat datang di dataran tinggi Gayo, sekaligus menyampaikan rasa terima kasih telah mengadakan festival ini di Kabupaten Aceh Tengah.

“kami ucapkan selamat datang di Kabupaten Aceh Tengah, terima kasih atas kunjungannya sekaligus telah memilih daerah kami sebagai tuan rumah dalam kegiatan FTBI,” ucap Mirzuan.

Ia melanjutkan, bahasa merupakan alat komunikasi yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari, salah satu fungsi bahasa ialah untuk memudahkan interaksi baik secara lisan maupun tulisan.

“setiap daerah tentunya memiliki bahasanya sendiri, seperti Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues yang memiliki bahasa daerah yaitu bahasa gayo,” katanya.

Namun pada saat ini, kehadiran bahasa – bahasa baru atau biasa di kenal dengan bahasa gaul, tidak berarti melunturkan untuk membudayakan bahasa daerah, bahasa Gayo.

“maka dari itu bahasa ibu yang merupakan bagian dari kearifan lokal harus terus dipertahankan dan dilestarikan kepada generasi penerus,” lanjutnya.

“hal ini lah yang membuat mengajarkan bahasa ibu tak kalah penting dari mengajarkan bahasa asing kepada anak,” tegas Mirzuan.

Dengan adanya perlombaan seperti ini, Mirzuan juga mendukung pelaksanaan dari FTBI yang akan diikuti oleh berbagai peserta, dalam mempertunjukkan bakat dan keahliannya dalam berbahasa daerah.

“kami selaku Pemerintah Daerah akan terus mendukung kegiatan positif seperti ini, apalagi ini bertujuan untuk melestarikan budaya,” ujarnya.

“dengan melibatkan generasi muda sebagai peserta, dapat memaksimalkan kita dalam melestarikan bahasa ibu ini kepada penerus bangsa,” tambah Mirzuan.

Menutup sambutannya Mirzuan mengharapkan, dengan adanya FTBI ini, dapat melahirkan banyak penutur aktif dari generasi muda Aceh.

“harap kami dengan adanya FTBI ini dapat melahirkan para penutur aktif dari generasi muda Aceh, sehingga bahasa ibu dapat terus dilahirkan,” harap Mirzuan.

“dengan adanya festival ini, kita semua untuk melestarikan dan menghargai bahasa ibu, hal ini merupakan bagian penting dari identitas budaya kita.” tutupnya. (AS/ProkopimAT)