Mirzuan Buka TWKM Mahasiswa Pencinta Alam Tingkat Perguruan Tinggi se-Indonesia Ke XXXIII

206

Takengon – Penjabat Bupati Aceh Tengah, T. Mirzuan, MT, membuka secara resmi Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) Mahasiswa Pencinta Alam Tingkat Perguruan Tinggi se-Indonesia Ke XXXIII, berlangsung di Gedung Olah Seni Takengon, Senin (13/11/2023).

TWKM yang bertemakan “Konsistensi Mahasiswa Pencinta Alam Terhadap Penyelamatan Ekosistem Terakhir Gunung Lauser” yang dihadiri langsung oleh 500 mahasiswa perguruan tinggi se-Indonesia.

Mengawali sambutannya Penjabat Bupati Aceh Tengah mengucapkan terima kasih telah memilih Kabupaten Aceh Tengah dalam melaksanakan kegiatan TWKM Mahasiswa Pencinta Alam Tingkat Perguruan Tinggi se-Indonesia Ke XXXIII.

“pertama, saya ucapkan, terima kasih atas penyelenggaraan TWKM yang dilaksanakan di daerah kami, Kabupaten Aceh Tengah, hal ini perlu diapresiasikan lebih lanjut nantinya dengan memberi dukungan secara berkelanjutan,” ucap Mirzuan.

“TWKM ini juga merupakan, forum nasional mahasiswa pecinta alam sebagai wadah pertemuan maupun refleksi isu lingkungan, yang mana kegiatan ini akan berfokus pada penyelamatan ekosistem terakhir gunung leuser,” lanjutnya.

Pelaksanaan kegiatan TWKM tersebut, diadakan oleh para pecinta alam tingkat peguruan tinggi melalui Mahasiswa Gajah Putih Pencinta Alam (MAHAGAPA), menurutnya kehadiran MAHAGAPA tingkat perguruan tinggi ini sangat bermanfaat dan banyak memberi sumbangsih bagi masyarakat luas.

“hadirnya mahasiswa pecinta alam, tentunya sangat memberi manfaat baik itu bagi mahasiswa sendiri maupun masyarakat, seperti membantu menjaga alam serta memberikan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya melestarikan lingkungan hidup,” kata Mirzuan.

“kita membutuhkan masyarakat yang responsif terhadap lingkungan sekitar sehingga lebih berempati terhadap lingkungan, karena alam dan lingkungan adalah salah satu unsur penting yang menunjang kehidupan manusia dan satwa lain,” ujarnya lebih lanjut.

Menutup sambutannya, Mirzuan menyampaikan, perlu adanya upaya nyata dalam melestarikan kawasan ekosistem leuser, di mana nantinya orangutan, badak, gajah, dan harimau hidup berdampingan di alam liar.

“maka kita bersama perlu memberikan upaya nyata dalam melestarikan kawasan ekosistem leuser agar dapat menopang populasi spesies-spesies tersebut.” jelasnya.

Dengan diadakannya kegiatan tersebut pula, Mirzuan menyampaikan harapan dari pelaksanaan TWKM Mahasiswa Pencinta Alam Tingkat Perguruan Tinggi se-Indonesia Ke XXXIII.

“kita bersama berharap dengan telah dilaksanakannya kegiatan ini, para mahasiswa pecinta alam tingkat perguruan tinggi dapat ikut andil dalam penyelamatan ekosistem terakhir gunung leuser,” harapnya.

“maka dari itu mari kita perlu bersinergi dalam meningkatkan kesadaran seluruh komponen masyarakat untuk menjaga dan merawat alam dari mulai hal kecil hingga besar.” tutup Mirzuan dalam sambutannya.

Sebelumnya, dalam laporan Ketua Pelaksana Rahmad Rizki menyampaikan, pelaksanaan Kenal Medan Mahasiswa Pencinta Alam Tingkat Perguruan Tinggi se-Indonesia Ke XXXIII diikuti oleh seluruh mahasiswa perguruan tinggi se-Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, bahkan ada yang berasal dari Nusa Tenggara Timur dan Papua.

Rahmad Rizki menambahkan, peksanakan kegiatan kenal medan akan berlangsung selama enam hari terhitung mulai 13 – 18 November 2023, dengan pelaksaan kenal medan yang berlokasi di Bur Kelieten dan Sungai Peusangan, dengan menawarkan keadaan alam yang berpusat di ekosistem Gunung Lauser. (AS/ProkopimAT)