Takengon-Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menyambut baik dan mendukung penuh program Badan Cadangan Logistik Strategis (BCLS) yang diusung Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar di sela-sela pertemuan dengan utusan dari Kemhan RI di ruang kerjanya, Senin (31/08).
Bupati Shabela mengatakan, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah akan siap untuk berkontribusi dan menyediakan lahan bilamana dianggap cocok dan layak untuk mendukung program ketahanan pangan nasional ini.
“Kami sangat menyambut baik rencana pelaksanaan program BCLS dari Kemhan ini, dan bila memungkinkan Kabupaten Aceh Tengah dapat berkontribusi untuk mendukung program ketahanan pangan nasional”, kata Shabela.
Terkait dengan luasan lahan yang dibutuhkan, Shabela menyampaikan terdapat beberapa titik lokasi yang cocok untuk mendukung program ini, diantaranya di kawasan Semelit dan Karang Ampar Kecamatan Ketol.
“Jadi lokasi yang kami usulkan berada di kawasan Semelit hingga ke Karang Ampar Kecamatan Ketol”, lanjut Shabela.
Sebelumnya, tim yang dipimpin oleh Kolonel Laut Yayan Sugiana menjelaskan bahwa program BCLS ini berfungsi untuk mendukung ketahanan negara dalam menghadapi kondisi tertentu, baik karena bencana alam maupun non alam dalam hal ketersediaan cadangan logistik strategis.
Adapun yang mencakup cadangan logistik strategis mencakup cadangan pangan strategis karbohidrat dan protein, cadangan farmasi dan alat kesehatan/ obat-obatan serta cadangan energi strategis bahan bakar minyak terbarukan.
Diungkapkan Yayan, lahan yang dibutuhkan untuk mendukung program BCLS seluas 35 ribu hektar. Lahan tersebut akan ditanami singkong seluas 30 ribu ha dan sisanya untuk tanaman padi seluas 5 ribu hektar. Dimana lahan tersebut nantinya akan dikelola oleh Kemhan selama 20 tahun melalui komponen cadangan (komcad) yang akan dididik oleh TNI.
Selain itu, dengan plot dana sebesar 8 triliun rupiah, di lokasi perkebunan akan dibangun sejumlah fasilitas seperti barak untuk pekerja, gudang dan pabrik. Diharapkan tenaga kerjanya akan direkrut dari pekerja lokal atau putra daerah.
Yayat berkeyakinan, melihat potensi yang ada di Kabupaten Aceh Tengah, sepertinya tidak ada kendala untuk menjadikan kabupaten ini sebagai salah satu kabupaten/ kota di Aceh yang ditetapkan untuk melaksanakan program BCLS Kementerian Pertahanan RI.
“Setelah beberapa waktu kami di daerah ini, sepertinya Kabupaten Aceh Tengah sangat cocok untuk melaksanakan program BCLS. Dan hasil pertemuan ini, akan segera kami sampaikan pada pimpinan di Jakarta”, kata Yayan.
“Bila data yang kami kumpulkan pada kesempatan ini sesuai dan terpenuhi, pada bulan September atau Oktober nanti, akan turun tim untuk menindaklanjutinya”. Pungkas Yayan.
Usai pertemuan, tim didampingi petugas geospasial Bappeda dan personil Dinas Perkebunan langsung melakukan peninjauan ke lapangan untuk menentukan titik koordinat lokasi dan kelengkapan administrasi lainnya. (IMH/ Humas).