Tekan Inflasi Daerah, Kemendagri Kembali Gelar Rakor Lintas Sektor

86

Takengon – Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) kembali menggelar kegiatan rapat koordinasi lintas sektor guna menekan inflasi daerah dengan agenda pembahasan langkah konkret pengendalian inflasi di daerah tahun 2024 yang berlangsung secara daring, Senin (09/09/2024).

Bertempat di Command Center Setdakab Aceh Tengah, rapat turut diikuti Pj. Sekretaris Daerah Erwin Pratama, S.STP, M.Si, Asisten Administrasi Umum Setdakab Aceh Tengah, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan, Kepala Bappeda Aceh Tengah, Kepala Dinas Perikanan Aceh Tengah, Plt. Kepala Dinas Pangan Aceh Tengah, Kepala Dinas Pertanian Aceh Tengah, Plt. Kepala Dinas PUPR Aceh Tengah, dan Kepala Bagian Perekonomian dan SDM Setdakab Aceh Tengah, serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Aceh Tengah.

Dalam sambutannya, Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian menyampaikan, dari hasil survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi yang terjadi pada bulan agustus mengalami deflasi di agustus 2024 yang lebih rendah dibandingkan juli 2024 menjadi 0,03% inflasi bulan ke bulan.

Tito menekankan, dengan adanya intervensi daerah menyestabilkan angka inflasi tersebut, menjadi perhatian semuanya baik pemerintah pusat maupun daerah serta stakeholder terkait untuk terus meningkatkan berbagai upaya yang dilaksanakan guna menjaga dan mempertahankan angka inflasi.

“Pada bulan agustus inflasi mengalami deflasi 0,03% dari angka inflasi bulan juli sebesar 0,18% sebelumnya”, ungkapnya.

Kemudian, Direktur Statistik Harga BPS, Windhiarso Ponco Adi P menjelaskan, berdasarkan sebaran wilayah, terdapat 46 kabupaten dan kota di Indonesia yang mengalami inflasi dimana inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Tanjung Pandan. Namun demikian terdapat 101 kabupaten kota mengalami deflasi dimana deflasi terdalam terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Selain itu, Ponco juga meminta kepada pemerintah daerah untuk senantiasa mewaspadai adanya kenaikan harga pada bulan agustus. Adapun beberapa komoditas dominan yang mengalami kenaikan sehingga menjadi penyumbang naiknya angka inflasi yakni kelompok pendidikan seperti biaya sekolah dan bahan bakar minyak.

“Terdapat beberapa kelompok pendidikan dan bahan bakar minyak yang menyebabkan naiknya angka inflasi bulan agustus di beberapa kota seperti biaya sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan akademi/perguruan tinggi”, jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Pj. Sekda Aceh Tengah Erwin Pratama mengatakan, Pemkab Aceh Tengah akan terus melakukan pemantauan terhadap angka inflasi daerah serta akan melakukan koordinasi dengan TPID Kabupaten Aceh Tengah untuk melaksanakan kebijakan yang disarankan oleh pemerintah pusat.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan TIPD Kabupaten Aceh Tengah sehingga dapat terus mendukung pemerintah pusat dalam menekan infasi daerah”, pungkasnya. (RH/ProkopimAT)

X