Tingkatkan Keimanan dan Integritas, Pemkab Aceh Tengah Adakan Zikir dan Pengajian Rutin Bagi Pejabat dan Aparatur Ustadz Yahya : Jauhi Ghibah dan Namimah

350

Takengon – “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”.

Demikian arti Surah Al-Hujurat ayat 12, yang disampaikan oleh Ustadz Yahya Arias ketika membuka tausiyah pada acara zikir dan pengajian rutin Pejabat dan Aparatur Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, di Gedung Ummi Pendopo Kabupaten Aceh Tengah, Kamis Malam (27/02).

Dalam tausiyahnya Ustadz Yahya mengatakan betapa berbahayanya ghibah dan namımah, karena perbuatan ini sering kali dapat menjadi penyakit batin dan menggelincirkan kaum muslimin kedalam perbuatan dosa.

“Ghibah adalah suka membicarakan keadaan seseorang, dan jika itu didengar oleh orang yang dibicarakan, ia marah atau tersinggung. Sementara itu namimah adalah perbuatan adu domba, yaitu suatu perbuatan untuk membuat orang lain saling bermusuhan”, katanya.

“Berburuk sangka, mencari-cari keburukan orang lain, dan suka menggunjing satu sama lainnya adalah ghibah. dan sesungguhnya ghibah sangat berat dosanya. Orang yang suka ghibah dan namimah, meskipun ia gemar melakukan amal sholeh dan kebajikan-kebajikan lainnya, maka ia termasuk orang yang terakhir dimasukan kedalam surga. Pun demikian, bila termasuk orang yang berdosa, maka ialah orang yang pertama dicampakan kedalam neraka”, tambahnya.

“Oleh karena itu marilah kita jauhi kedua perbuatan buruk tersebut, sehingga kita tidak saling berpecah belah dan tidak mudah dihasud oleh orang lain, baik antar atasan dengan bawahan atau sebaliknya”, katanya lebih lanjut,

Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Tengah, H. Firdaus, SKM, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pengajian yang baru pertama kali ini dilaksanakan, hendaknya dapat dijadikan sebagai wadah untuk meningkatkan keimanan dan integritas khususnya bagi pejabat dan aparatur ASN dalam Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.

“Tujuan utama dilakukannya kegiatan zikir dan pengajian rutin ini adalah untuk lebih mengingatkan kita dalam meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, sehingga dalam menjalankan tugas dan pelayanan sebagai abdi masyarakat, kita senantiasa berada dalam lindungan dan bimbinganNya”, ucap Firdaus.

“Kita berharap, doa dan dzikir yang kita panjatkan dapat diterima dan dikabulkan Allah SWT, diberikan perlindungan dan keselamatan dunia dan akhirat, serta sebagai aparatur pemerintah kita senantiasa dituntun untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang baik agar terbangunnya kabupaten yang kita cintai dan dapat terwujud menjadi kabupaten yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur”, harapnya.

Pengajian perdana yang turut dihadiri oleh Sekda Kabupaten Aceh Tengah dan beberapa pejabat SKPK ini, diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Dr. Johansyah, MA, dilanjutkan dengan pembacaan Dzikir Al Waliyah (Berzikir untuk kesehatan dan keselamatan) oleh Tgk. Zamri, kemudian siraman rohani atau tausiyah yang disampaikan oleh Da’i kharismatik dari Tanoh Gayo, Tgk. Yahya Arias dan ditutup dengan pembacaan doa oleh Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Tengah, Drs. Mustafa Kamal, MA. (IMH/humas)