Takengon – Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, penduduk harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan terencana di segala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan generasi mendatang, sehingga menunjang kehidupan bangsa.
Salah satu aspek dari pelaksanaan tugas ini adalah menyiapkan potensi demografi untuk menjadi alat juang yang tangguh utamanya sebagai komponen cadangan maupun pendukung pertahanan negara di darat. Potensi ini harus disiapkan secara dini dan berkelanjutan agar pada saatnya dapat didayagunakan secara optimal bagi kepentingan pertahanan negara.
Demikian yang disampaikan oleh Dandim 0106/Aceh Tengah Letkol. Inf. Kurniawan Agung Sancoyo, SE, M.Han dalam sambutannya pada kegiatan TNI Manunggal KB Kesehatan (TMKK) Semester II Tahun Anggaran 2023 Kabupaten Aceh Tengah yang diinisiasi oleh Kodim 0106/Aceh Tengah bekerjasama dengan Pemkab setempat melalui beberapa Dinas terkait, bertempat di Komplek SDN 1 Linge Kampung Robel Kecamatan Linge, Selasa (24/10/2023).
“Kegiatan ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat akan pentingnya peran serta dalam kegiatan program KB kesehatan yang diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menangani permasalahan kependudukan dalam rangka mengendalikan laju pertumbuhan penduduk serta untuk meningkatkan sumber daya manusia guna meningkatkan kesehatan masyarakat di daerah dan mewujudkan keluarga yang sejahtera”, jelas Kurniawan.
Sementara itu, Kadis Keluaraga Berencana, Pemberdayaaqn Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A) Aceh Tengah, Drs. H. Alam Syuhada, MM dalam kesempatan yang sama menjelaskan TMKK ini terdiri dari beberapa kegiatan.
“Kegiatan ini mencakup kebutuhan mendasar masyarakat yaitu: Sunat massal, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan (pemeriksaan kesehatan oleh dokter spesialis dalam, dokter spesialis kandungan, dan dokter spesialis anak), serta pelayanan identifikasi pencegahan stunting”, papar Alam Syuhada.
Selain itu, ia mengajak masyarakat untuk mengikuti program yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat melalui BKKBn yaitu Program Elsimil (Elektronik Siap Nikah & Hamil).
Elsimil merupakan sebuah inovasi dari BKKBN untuk menekan angka stunting yang ditujukan kepada calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan balita.
Manfaat Elsimil tersebut antara lain: alat screening untuk mendeteksi faktor risiko pada calon pengantin, menghubungkan calon pengantin dengan petugas pendamping, dan media edukasi tentang kesiapan menikah dan hamil terutama yang terkait dengan faktor risiko stunting.
Terkait manfaat elsimil tersebut, Alam Syuhada berharap tim pendamping keluarga untuk berperan lebih aktif dan calon pengantin agar memaksimalkan aplikasi Eksimil.
“Kami berharap tim pendamping keluarga yang ada di desa bertugas secara optimal mulai dari persiapan pelaksanaan pernikahan, kelahiran sampai pengasuhan balita. Juga diharapkan kepada para calon pengantin untuk menggunakan aplikasi Elsimil secara maksimal, dimana aplikasinya sudah tersedia, bisa diunduh di smartphone.” Tutup Alam Syuhada. (KS/ProkopimAT)