Aceh Tengah Mendapat Pengakuan Sertifikat Indikasi Geografis Kopi Arabika Gayo Dari European Union (EU)

401

Jakarta – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah hadir dalam acara ARISE+ Indonesia Results Dissemination bersama dengan Delegasi European Union (EU) untuk Indonesia dan Brunei Darussalam yang dilangsungkan di Jakarta, Rabu (17/05/23).

Acara ini merupakan hasil rancangan dari Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa, dan Duta Besar EU, Vincent Piket, dalam rangka merayakan pencapaian program ARISE+ Indonesia first Technical Assistance (TA 1).

Trade Support Facility atau fasilitas dukungan perdagangan merupakan salah satu program unggulan kolaborasi EU-Indonesia yang telah dijalankan semenjak Januari 2019 silam.

Program ini memiliki tujuan utama untuk memberi dukungan kepada pemerintahan Indonesia dalam meningkatkan performa serta daya saing dalam perdagangan demi terwujudnya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Selama 4 tahun semenjak peluncuran program, program ARISE+ Indonesia TA 1 sudah berhasil mendukung pemerintah dalam meningkatkan kemampuan analisis ekonomi makro, perdagangan, dan perencanaan investasi yang baik, mengasah kemampuan bernegosiasi dan implementasi Free Trade Agreements (FTA), khususnya negosiasi Comprehensive Economic Partnership (CEPA) dengan EU.

Program yang dipimpin oleh Bappenas juga menyuarakan gender mainstreaming, yaitu strategi internalisasi perspektif gender menjadi satu dimensi integral dalam siklus pembangunan.

Sertifikat tersebut di terima langsung oleh Pj. Bupati Aceh Tengah yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Aceh Tengah, H. Harun Manzola, SE, MM, mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya untuk Bappenas dan European Union (EU) yang mengakui indikasi geografis untuk kopi arabika gayo.

“Alhamdulillah, ini langkah baik kerjasama ekonomi dengan EU melalui ARISE+ Indonesia, khususnya atas pengakuan untuk kopi arabika gayo dalam indikasi geografis di Kabupaten Aceh Tengah”, kata Harun Manzola melalui pesan whatsapp kepada Kabag Prokopim Aceh Tengah Rahmat Hidayat, S.STP, M. Si.

dikatakannya, “ini membuka peluang investasi perdagangan produk unggulan Aceh Tengah yakni kopi arabika gayo agar lebih memperluas pasar ekspor ke Uni Eropa”, tandasnya.

Acara ini telah membawa para pemangku kepentingan terkait, baik dari Indonesia maupun EU, untuk melakukan diskusi lebih lanjut terkait program pembangunan berkelanjutan melalui program ARISE+ Indonesia. (RH/ProkopimAT)