Bersama Pj. Sekda Aceh Tengah, Subhandhy Kembali Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Dana Otsus Tahun 2024

8

Takengon – Dalam upaya memastikan pelaksanaan pembangunan berjalan sesuai dengan baik dan benar, Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tengah Subhandhy, AP, M.Si bersama Pj. Sekretaris Daerah Aceh Tengah, Erwin Pratama, S.STP, M.Si, kembali melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap proyek-proyek yang didanai oleh Dana Otonomi Khusus (Otsus) atau Dana Otonomi Khusus Aceh (Doka) tahun anggaran 2024.

Dalam rangkaian kegiatan, tim melakukan kunjungan ke beberapa lokasi proyek, termasuk pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya. Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan gambaran jelas tentang penggunaan dana otsus yang telah dialokasikan.

Kali ini pelaksanaan pantauan monitoring dan evaluasi pada tahun 2024, dilakukan di dua kecamatan antara lain Kecamatan Bebesen dan Kecamatan Kebayakan.

Untuk pemantauan monitoring dan evaluasi di Kecamatan Bebesen, Pj. Bupati Subhandhy meninjau, pembangunan gedung administrasi pondok pesantren ikhwanul yakinKampung Kala Kemili, pengadaan mobiler dayah maqamah mahmuda Kampung Simpang IV, Peningkatan pembangunan air bersih, Jalan desa pembangunan TPT Kampung Tansaran dan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RLTH).

Dilanjutkan meninjau di Kecamatan Kebanyakan ada delapan paket pekejaan diantaranya Pengadaan Ambulance PSC, Belanja alat kedokteran umum TPS limbah medis, pengadaan buku elektronik, dan pembangunan jalan lingkungan Kampung Jongok Bathin.

Disela-sela kunjungannya, Pj. Bupati Subhandhy mengungkapkan bahwa monitoring ini bertujuan untuk menilai progres pembangunan serta dampaknya terhadap masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa setiap pembangunan infrastruktur memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Aceh Tengah,” ujarnya.

Pj. Bupati Subhandhy juga menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat dalam setiap tahap pembangunan. “Kami ingin masyarakat terlibat aktif dalam mengawasi proyek-proyek ini agar dapat mencapai hasil yang optimal”, katanya.

Selain infrastruktur, monitoring juga mencakup program pemberdayaan masyarakat, sosial dan pendukun pelayanan. Tim mengevaluasi dampak program-program ini terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Subhandhy menekankan bahwa semua pihak harus berkomitmen untuk memperbaiki proses dan meningkatkan efektivitas penggunaan dana otsus. “kita tidak boleh mengabaikan masalah yang ada. Evaluasi ini adalah langkah awal untuk memperbaiki segala kekurangan, pastikan kepada pihak pelaksana dan pengawas untuk bekerja dengan mengutamakan kualitas”, ujarnya.

Dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi ini, diharapkan Aceh Tengah dapat terus bergerak maju dalam pembangunan berkelanjutan, memanfaatkan dana otsus secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat Aceh Tengah. (RH/ProkopimAT)