Wisuda 55 Anan Awan Program Sekolah Lansia, Pj. Bupati Subhandhy : Ajak Lansia Jadi Individu yang Bermanfaat
Takengon – Pj. Bupati Aceh Tengah, Subhandhy, AP, M.Si, menghadiri acara wisuda 55 Awan Anan sebutan kakek dan nenek dalam bahasa Gayo dari Program Sekolah Lansia “Telangke Niate” Kampung Burni Bius Kecamatan Silih Nara yang digelar di Gedung Ummi Pendopo Bupati Aceh Tengah, Jumat (01/11/2024) pagi.
Kegiatan ini kali kedua dilaksanakan di Aceh Tengah dan merupakan inisiasi dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Aceh Tengah bekerja sama dengan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh.
Ke 55 awan anan yang diwisuda menerima sertifikat kelulusan berdasarkan keputusan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Nomor 729/KT.005/J4/2024 tentang penetapan wisudawan Sekolah Lansia Telangke Niate Desa Burni Bius Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah. Sertifikat yang diterima wisudawan dan wisudawati sekolah lansia dengan kelulusan standar 1 atau S1.
Acara prosesi wisuda ini juga dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Safrina Salim, SKM, M.Kes, Forkopimda Aceh Tengah, Kepala Dinas PPPA Aceh Tengah Alam Suhada termasuk Camat Silih Nara Arisa Putra, Reje Kampung Burni Bius dan keluarga wisudawan yang memadati tempat acara.
Penggeseran kucir topi toga dilakukan Sekda Subhandhy didampingi Safrina Salim, SKM, M.Kes, yang memasangkan selempang ucapan kelulusan yang dikenakan wisudawan dan Kadis PPPA Alam Suhada menyerahkan sertifikat kelulusan.
Selain memberikan penghargaan kepada para wisudawan, acara ini juga memberikan apresiasi kepada tiga besar lulusan terbaik dan apresiasi diberikan juga kepada para pengajar, pembimbing dan relawan yang telah berkontribusi dalam program pendidikan lansia. Mereka dianggap sebagai bagian integral dari kesuksesan program ini.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Safrina Salim, dalam laporannya mengatakan sekolah lansia adalah pendidikan non formal yang dilakukan sepanjang hayat bagi lanjut usia sebagai upaya pemberian informasi, pelatihan tentang kesehatan, keagamaan, sosial, budaya sehingga lansia dapat hidup bahagia sejahtera.
“Pembelajaran di Sekolah Lansia dalam kurikulumnya menerapkan 7 Dimensi Lansia Tangguh seperti Dimensi Lansia Tangguh antara lain Dimensi Spiritual, Dimensi Intelektual, Dimensi Fisik, Dimensi Emosional, Dimensi Sosial Kemasyarakatan, Dimensi Profesional dan Vokasional, dan Dimensi Lingkungan, sehingga lansia diharapkan menjadi lansia yang SMART”, ucapnya.
Safrina beharap sekolah lansia dapat menjadi sebuah wadah dalam memberdayakan para lansia di Kabupaten Aceh tengah. “Wisuda lansia ini merupakan wisuda yang kedua, setelah sebelumnya wisuda dilakukan dengan mewisuda sebanyak 56 orang lansia, dan pada hari ini sebanyak 55 orang lansia akan diwisuda”, bebernya.
Sementara itu dalam sambutannya, Pj. Bupati Subhandhy mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian para wisudawan. “Ini adalah momen yang sangat luar biasa. Pendidikan tidak mengenal usia, dan hari ini kita menyaksikan semangat dan tekad luar biasa dari para lansia, semoga program yang baik ini dapat terus berlanjut kedepannya”, harapnya.
Sekolah Lansia Aceh Tengah merupakan salah satu inisiatif pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup dan memberdayakan para lansia melalui pendidikan. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan belajar kepada para lansia yang ingin terus mengembangkan diri, meskipun mereka sudah memasuki usia senja.
Pj. Bupati Aceh Tengah juga mengingatkan bahwa lansia memiliki peran penting dalam masyarakat. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari Program Sekolah Lansia, diharapkan mereka bisa berkontribusi lebih dalam kehidupan sosial dan ekonomi bermasyarakat. “Tetaplah menjadi lansia yang bermanfaat bagi keluarga dan lingkungan sekitar”, pesan Subhandhy.
Pj. Bupati Subhandhy menambahkan bahwa pemerintah Aceh Tengah berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif pendidikan untuk semua kalangan. “Kami percaya bahwa pendidikan adalah hak setiap individu, tanpa memandang usia. Kami akan terus berupaya menyediakan akses pendidikan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat”, ungkapnya.
Dengan diwisudanya 55 orang program sekolah lansia, Subhandhy berharap agar para wisudawan tidak hanya berhenti belajar di sini. “Teruslah belajar dan berbagi ilmu. Jadilah inspirasi bagi generasi muda”, tutupnya dengan semangat.
Sekolah Lansia Aceh Tengah telah menjadi contoh inspiratif tentang bagaimana pendidikan dapat menjadi alat pemberdayaan yang efektif bagi semua kalangan, termasuk para lansia. Dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi di masa depan.
Diakhiri acara dilakukan penyerahan sertifikat kepada pihak yang berkontribusi dan mendukung selama kegiatan, disertai foto bersama sebagai kenang-kenangan dan menyanyikan lagu mars lansia yang diikuti dengan antusias oleh semua peserta. (RH/ProkopimAT)