Bupati Aceh Tengah Hadiri Rakornis TMMD Ke-114 Tahun 2022

422

Lhokseumawe – Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar, menghadiri Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) Tahun 2022 yang ke-114 di Aula Yudha Makorem 011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe, Selasa (19/07/22).

Hadir dalam kegiatan tersebut Danrem 011/Lilawangsa, Kasiter Korem 011/Lilawangsa, Dandim 0106 Aceh Tengah, Wakil Ketua DPRK Aceh Tengah, dan Kepala Bappeda Aceh Tengah.

Untuk diketahui pada era 1980 sebelum tercetusnya TMMD sebagai salah satu kegiatan kemanunggalan TNI bersama rakyat, dikenal satu kegiatan yaitu Abri Masuk Desa (AMD) yang selanjutnya pada era reformasi baru berganti menjadi TNI Manunggal Masuk Desa.

Kegiatan TMMD merupakan keterpaduan antara TNI bersama pemerintah daerah sebagai upaya percepatan terobosan pembangunan di daerah pedesaan serta sebagai langkah peningkatan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan mengusung tema ” TMMD Dedikasi Terbaik Membangun NKRI” TMMD memiliki prioritas yaitu daerah miskin dan terpencil, daerah kumuh perkotaan, daerah terdampak bencana alam, serta daerah perbatasan.

Selain itu TMMD juga memiliki sasaran fisik dan non fisik, sasaran fisik antara lain peningkatan kualitas jalan, pembangunan tempat ibadah, rehab sekolah dan lainnya sedangkan dalam kegiatan non fisik antara lain perpustakaan keliling, donor darah, pasar murah, pembagian sembako dan lainnya.

TMMD akan dibuka pada tanggal 26 Juli 2022 sampai dengan tanggal 24 Agustus 2022 yang dilaksanakan secara serentak di 50 kabupaten/kota, 54 kecamatan, serta 63 desa seluruh Indonesia.

Rakornis ini bertujuan untuk mensinkronisasikan program TMMD bersama Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah agar tepat sasaran sesuai kebutuhan masyarakat.

Menurut Bupati Shabela dalam kegiatan TMMD yang perlu kita tingkatkan yaitu monitoring dan evaluasi agar objek kegiatan lebih terawat sehingga nyaman digunakan.

“Saat ini TMMD sudah berjalan baik, tapi sayangnya monitoring dan evaluasi masih kurang sehingga objek terbengkalai. Contohnya kita sudah membuka jalan dan melakukan pengerasan karena kita hanya mampu sampai tahap tersebut, hasilnya banyak jalan yang tergerus air karena tidak maksimal dikerjakan” terang Bupati Shabela.

Bupati Shabela berharap adanya koordinasi teknis seperti ini dapat memaksimalkan pengerjaan kegiatan TMMD.

Di akhir wawancara yang diadakan terpisah Bupati Shabela menyampaikan harapannya berkaitan dengan pelaksanaan TMMD yang diadakan di Aceh Tengah agar kegiatan ini terus berlanjut, karena Beliau melihat masyarakat sangat menghendaki kegiatan seperti TMMD yang telah dikerjakan sebelumnya. (MLN/ProkopimAT)