Bupati Hadiri Acara Penutupan Kegiatan Revitalisasi Teknologi Tradisional Inovasi Tenun Kerawang Gayo

366

Takengon – Bupati Aceh Tengag Drs. Shabela Abubakar menutup kegiatan pelatihan inovasi Tenun Kerawang Gayo, kegiatan yang digagas oleh Sanggar Kute Dence tersebut, bertempat di Hotel Linge Land Jalan Yos Sudarso, No.1001, Blang Kolak II, Bebesen, Aceh Tengah, Selasa (17/11/2020) malam.

Dalam laporan Koordinator pelaksana Fitriani Kobat melaporkan rangkaian kegiatan ini diselenggarakan oleh Sanggar Kute Dance bekerja sama dengan Direktorat Jendral Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

“Rangkaian kegiatan ini telah berlangsung sejak tanggal 14 September yang lalu, dimulai dengan seminar awal, dilanjutkan dengan riset lapangan, re-kontruksi alat tenun, Workshop dan diakhiri dengan seminar hasil tadi siang telah selesai kami laksanakan” ujarnya.

Fitriana menyebutkan dari seluruh peserta pelatihan telah diseleksi empat belas penenun terbaik dan ditentukan kembali delapan diantaranya dipilih sebagai penerima alat tenun agar mereka dapat melakukan pengembangan diri dan mampu mempertahankan produksi tenun sebagai salah satu alternatif sumber ekonomi bagi masyarakat.

“Selain alat tenun, kami bekali pula dengan sejumlah bahan pembantu produksi beserta benang yang cukup untuk menghasilkan sekitar lima belas sampai dua puluh helai kain seukuran kain sarung. Kami berharap semua yang kami berikan ini cukup sebagai modal awal untuk mendorong usaha pengrajin tumbuh dan berkembang, alat tenun ini pada tahap awal kami pinjamkan selama enam bulan, apabila tidak mampu berproduksi maka alat tenun tersebut kami tarik kembali dan akan diberikan kepada calon penenun cadangan” lanjutnya.

Sementara itu, Bupati Aceh Tengah dalam sambutan Penutupan rangkaian acara tersebut menyampaikan, dengan capaian target inovasi pemberdayaan dan pembelajaran bagi masyarakat, yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan serta mengulas kembali akar budaya leluhur kita yang mulai tergerus zaman dan menghilang terkubur moderenisasi.

“Semoga usaha yang luar biasa ini dapat menjadi titik balik bagi kita, mengangkat kembali Budaya dan tradisi dari Dataran Tinggi Tanoh Gayo sebagai Daerah yang kaya akan khazanah adat dan budaya baik secara Nasional bahkan kedunia luar” ungkap Bupati.

Hasil dari inovasi tenun Gayo atau dikenal dengan kerajinan Upuh Kio ini, dapat dijadikan alternatif pilihan bagi peminat kain nusantara yang semakin beragam, mulai dari kain bordiran motif kerawang Gayo yang lebih dahulu populer demikian atau batik motif kerawang yang kian akrab dijadikan buah tangan dari Daerah yang kerap dijadikan kunjungan wisata baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Bupati mengharapkan kerajinan tenun Upuh Kio Gayo dapat menjadi cikal bakal bangkitnya indusri tekstil Gayo yang akan berkembang tidak hanya berskala konveksi kecil bahkan dapat menjadi industri garment dengan skala produksi yang lebih besar.

Dalam kesempatan tersebut Bupati juga menyambut baik upaya pengkajian dan penelitian, tentang keberadaan kerajinan tenun Gayo sebagai salah satu teknologi tradisional Gayo yang berkaitan erat dengan kehidupan budaya masyarakat Gayo dimasa lalu.

“Pada kesempatan ini selaku Pimpinan Daerah kami memberikan apresiasi kepedulian sebagai upaya melestarikan kembali tenun Gayo, dengan segera mencetak dan menyebar luaskan Buku hasil penelitian ini sebagai literatur pendukung publikasi kerajinan tenun Gayo” ujar Bupati memberikan apresiasi bagi penelitian tenun Kerawang Gayo.

Dalam acara yang dapat didengarkan langsung oleh para pendengar Radio RRI Takengon tersebut tampak hadir Ketua Dekranasda Aceh Tengah Puan Ratna, yang dalam kesempatan itu juga menyerahkan cendramata pada koordinator inovasi Upuh Kio Fitriana Kobat atas kepeduliannya mengangkat motif Kerawang Gayo dalam Inovasi Tenun Kerawang Gayo yang kemudian disebut dengan Upuh Kio. (HMA/Humas)