Bupati Shabela Buka Secara Resmi Pelatihan Berbasis Kompetensi di BLK Takengon

304

Takengon – Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar membuka secara resmi Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja Berdasarkan Klaster Kompetensi, bertempat di Komplek Balai Latihan Kerja (BLK) Takengon di Belang Bebangka Pegasing, Senin (05/07).

Kegiatan Diklat yang merupakan Angkatan Pertama dari rangkaian Program Pelatihan Kerja dan Produktifitas Tenaga Kerja Tahun 2021 itu, diikuti oleh 96 peserta yang terbagi pada 6 (enam) konsentrasi jurusan keahlian, masing-masing kejuruan garmen apparel sebanyak dua kelas, kejuruan menjahit kerawang gayo, kejuruan tehnik otomotif roda dua, kejuruan tehnik listrik, kejuruan tehnologi informatika dan komunikasi (operator komputer) masing-masing satu kelas.

Kadis Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Aceh Tengah, Kausarsyah dalam laporannya menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang memiliki basis kompetensi, profesional dan punya daya saing tinggi.

Dikatakannya lingkungan kerja saat ini telah berada dalam persaingan yang hebat serta menuntut pentingnya keterampilan bagi para pelakunya. Untuk itu, penyiapan kompetensi para angkatan kerja melalui berbagai program perlu terus dilakukan, sehingga mereka tidak kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja atau mungkin bisa membuka lapangan kerja sendiri bahkan untuk orang lain.

Dilanjutkan Kausar, untuk mengukur tingkat efektifitas dan keberhasilan capaian program yang telah bergulir selama ini, pihaknya terus melakukan evaluasi dan penilaian dilapangan.

Hasil temuan menunjukan, untuk alumni pelatihan tahun 2018, dari 200 orang yang dilatih sebanyak 62 orang telah bekerja. Untuk tahun 2019, dari 352 alumni, 80 orang berhasil mendapatkan/menciptakan pekerjaan, dan untuk tahun 2020, dari 192 orang yang mendapatkan pelatihan, 72 orang telah bekerja.

“Temuan sementara bahwa, alumni yang belum bekerja dikarenakan persoalan modal usaha yang tidak mereka miliki, serta sebagian alumni diketahui memilih bekerja pada sektor lain diluar bidang keahlian yang dilatih,” terang Kausarsyah.

Sementara itu, Bupati Shabela Abubakar dalam sambutannya menyahuti bahwa indikator keberhasilan sebuah program pendidikan dan pelatihan adalah dengan melihat dari seberapa besar aktualisasi atas pelaksanaan diklat tersebut dalam kehidupan nyata (lapangan kerja).

Menurutnya keberhasilan program pelatihan dapat dinilai bilamana para lulusannya mampu dan siap pakai dalam dunia kerja, atau bisa mandiri dan menciptakan lapangan kerja buat dirinya dan orang lain.

“Kami nanti juga akan turut memonitor program yang dilakukan ini. Intinya, bila kiranya masih banyak para alumni didikan BLK ini yang masih belum mendapatkan kerja atau menciptakan lapangan kerja, berarti ada yang salah disini, dan akan kita evaluasi bersama-sama,” beber Shabela.

Selanjutnya, Bupati Shabela dalam kesempatan itu juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk mewujudkan peningkatan keahlian dan kompetensi para pencari kerja atau tenaga kerja produktif dengan melengkapi sarana dan prasarana yang ada di BLK Takengon seperti pemenuhan peralatan latihan, kapasitas tenaga pelatih dan juga kamar inap.

Sebelum menutup sambutannya, orang nomor satu di Kabupaten Aceh Tengah itu juga menaruh harapan agar melalui program berbasis kompetensi ini dapat dimanfaatkan dan diikuti oleh peserta dengan sungguh-sungguh sehingga setelah pelatihan ini, para peserta dapat memiliki kompetensi dan keahlian dibidang kemampuannya masing-masing.

“Saya berharap para peserta pelatihan agar bisa memanfaatkan dan mengoptimalkan kesempatan ini dengan sungguh-sungguh. Karena saya yakin, dengan ketekunan kita menjalani pelatihan ini, akan berdampak pada peningkatan kompetensi dan kualitas keahlian yang dimiliki.” Tutup Shabela mengakhiri sambutannya.

Sesuai dengan kurikulum dan silabus diklat, setiap angkatan dalam pelatihan keterampilan ini akan berlangsung kurang lebih selama 34 hari dengan durasi pelatihan antara 240 hingga 340 jam pembelajaran teori dan praktik dengan metode pembelajaran orang dewasa. (IMH/PROKOPIMAT)