Takengon – Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar menggelar Rapat Terbatas bersama 5 (lima) Kepala OPD terkait dan Tim Tenaga Ahli Bupati, Kamis (02/07).
Selain Kepala OPD terkait yang terdiri dari Kadis Sosial, Kadis Kebersihan dan Lingkungan Hidup, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, Kadis Kominfo serta Kepala Bappeda, nampak hadir pula dikesempatan itu Pendamping PKH Kabupaten, Pilar Sosial/TKSK Kabupaten, Pegiat LSM dan awak media di Kabupaten Aceh Tengah.
Ratas yang digelar di Gedung Ummi Pendopo itu, membahas beberapa isu utama yang terkait dengan penanganan masalah sosial kemasyarakatan, persampahan dan lingkungan hidup, serta manajemen satu data di Kabupaten Aceh Tengah.
Mengawali pertemuan tersebut, Bupati memaparkan bahwa, pentingnya diadakan rapat pada hari itu adalah untuk mencari dan mendiskusikan langkah-langkah yang tepat dan terukur terkait dengan isu-isu dan permasalahan yang hangat terjadi ditengah masyarakat dewasa ini.
Dia mengarahkan, agar diskusi yang dititik beratkan kepada pembahasan mengenai persoalan sosial kemasyarakatan dan masalah penanganan sampah tersebut, dapat ditemukan formulasi (solusi) yang bisa dirasakan masyarakat.
“Dengan rapat ini kita harapkan dapat terjalin sinkronisasi antar OPD dan stakeholder lainnya, sehingga dapat ditemukan formulasi tepat dalam menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat yang sedang kita bahas”, kata Shabela.
Mengenai masalah sosial kemasyarakatan, khususnya terkait dengan potensi kekisruhan yang kerap terjadi pasca penyaluran bantuan dari PKH, BST, BPNT, BLTDD, maupun bantuan sembako lainnya, menurut orang nomor satu di kabupaten berhawa sejuk itu, disinyalir karena tidak validnya data penerima akibat keterbatasan dalam kepemilikan manajemen data yang terintegrasi.
Untuk itu, Shabela menekankan agar manajemen data menuju Satu Data Kabupaten Aceh Tengah dapat disegerakan perwujudannya, agar kegagalan pengambilan keputusan akibat kesalahan data dapat diantisipasi.
“Kita melihat beberapa data tumpang tindih dan tidak sinkron antara satu instansi dengan lainnya. Untuk itu, kita perlu ikat dalam satu sistem manajemen data”, jelas Shabela.
“Dengan adanya sistem ini, kebijakan dan pembangunan kita akan berbasiskan data yang valid dan aktual”, tambahnya.
Khusus masalah penanganan sampah dan kebersihan kota, Shabela menerangkan bahwa tata kelolanya sudah semakin menunjukan perkembangan ke arah yang lebih baik.
Meskipun dia mengakui sepenuhnya belum tertangani dengan baik, namun langkah-langkah fokus menuju ke arah itu telah terlihat hasilnya.
“Saat ini sudah ditunjuk beberapa kampung yang akan mengolah sampah menjadi material yang bernilai ekonomis. Disamping itu akan ada dua badan usaha profesional yang bekerjasama dengan kita dalam pengolahan sampah”, ucap Shabela.
“Hanya menunggu waktu saja untuk pelaksanaannya. Mudah2an ini menjadi solusi atas masalah sampah kita yang mencapai seratus ribu ton perhari”, tegasnya.
Rapat yang diinisiasi oleh Tenaga Ahli Bupati bekerjasama dengan Bappeda Kabupaten Aceh Tengah ini, berlangsung sederhana namun tidak mengurangi esensi dari pertemuan.
Terlihat masing-masing Kepala OPD menyampaikan presentasi mengenai identifikasi masalah, kondisi dan hambatan yang dihadapi masing-masing OPD untuk didiskusikan.
Simpulan dan saran yang berkembang dalam rapat, nantinya akan ditindaklanjuti dalam tataran tehnis pada OPD terkait. Demikian harapan kita, semoga. (IMH/Humas)