Takengon – Wakili Bupati Aceh Tengah Asisten Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesra Setdakab Aceh Tengah Drs. H. Mursyid, M.Si, menyampaikan arahan dan sambutan Bupati, dalam acara pengajian Fuspita se Kecamatan Lut Tawar yang dipusatkan di Masjid At-Taqwa Kampung Hakim Bale Bujang, kemarin Senin (12/12/2022).
“Izinkan Kami dalam kesempatan ini menyampaikan beberapa hal yang Insyaallah bermanfaat bagi kita semua, utamanya terkait tanggap bencana di Kabupaten Aceh Tengah”, Ujarnya dalam kesempatan itu.
Belakangan ini, negeri kita kerap dilanda musibah dan bencana, tentu tidak seorang pun menghendaki bencana terjadi, namun, apabila bencana menimpa warga tanpa bisa dihindari, mari kita bergandeng tangan, bersinergi, dan saling menolong untuk menyelamatkan jiwa dan meringankan beban penderitaan sesama, Imbau Bupati Aceh Tengah lewat Asisten Pemerintah dan Kesra.
“Hadirin yang berbahagia, Selaku Pimpinan Daerah kami sampaikan peran semua pihak sangat diharapkan untuk memberi pemahaman kepada segenap masyarakat agar saling menjaga, baik hubungan dengan Allah SWT (Habluminallah), hubungan dengan manusia (Habluminass) dan juga hubungan dengan alam (Habluminal’alam), agar kita selalu dapat hidup dengan keseimbangan dan selalalu dilimpahkan Allah SWT perlindungan”, lanjutnya menyampaikan sambutan dan arahan tertulis Bupati Aceh Tengah.
Dalam al-qur’an bencana atau musibah disebutkan sebanyak 75 kali. Kata musibah sendiri memiliki makna segala sesuatu yang tidak dikehendaki oleh manusia dan tidak sesuai dengan hati nuraninya.
“Beberapa orang menyebut ini semua tulah, ada yang menyebut ini azab, atau juga hukuman dari sang pencipta, namun sebenarnya adakah hubungan antara bencana dan agama, khususnya islam”, Ungkap Asisten I.
“Sesungguhnya terdapat tiga macam artian bencana bagi seseorang. pertama adalah bala’, ini adalah ujian yang mengangkat derajat seseorang jika ia mampu melewatinya dengan baik, penuh kesadaran, keikhlasan, dan tawakkal’, Imbuh Asisten I, yang tampak didampingi Camat Lut Tawar, Hardi Selisih Mara,ST.MM.
“Bencana diartikan sebagai hukuman atau iqob, jika manusia melampaui batas dengan melanggar aturan tuhan. contohnya, manakala manusia mengeksploitasi sumber daya alam sehingga merusaknya dan mengganggu keseimbangan alam, Ketiga adalah pembinasaan atau azab”, Terang Asisten Pemerintah dan Kesra.
“Sebagai contoh sebut saja ada jenis bencana yang menimpa dan terjadi pada umat terdahulu yang menolak ajakan para nabi untuk bertauhid kepada Allah SWT”, Terang Bupati Aceh Tengah melalui Asisten Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesra Setdakab Aceh Tengah Drs. H. Mursyid, M.Si.
Manakala para nabi itu menyerukan keimanan, suatu kaum justru kian asyik tenggelam dalam kekufuran. Sebagai respon dari ketidakpatuhan secara berkesinambungan tersebut, maka Allah mengirimkan musibah yang membinasakan suatu kaum, lanjutnya.
Bala’ memperkuat keimanan dan memperkokoh ketaatan seorang hamba. Bahkan, bala’ juga menjadi media peleburan dosa bagi hamba yang mampu menjalaninya dengan baik dan penuh kesabaran, Ulasnya lagi.
“Semoga melalui, forum pengajian Fuspita se Kecamatan Lut Tawar yang dipusatkan di Masjid At-Taqwa Kampung Hakim Bale Bujang ini, dapat menjadi sarana kita saling mengingatkan dan mendo’akan dalam jalan menuju kebaikan, dan keselamatan khususnya bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah”, Pungkas Drs. H. Mursyid, M.Si. di kesempatan silaturahmi dengan anggota Forum Pengajian Ibu-ibu Takengon Se Kecamatan Lut Tawar tersebut. (HMA/ProkopimAT)