Mirzuan Buka Lokal Pemajuan Kebudayaan Provinsi Aceh

160

Takengon – Penjabat Bupati Aceh Tengah Ir. T. Mirzuan, MT, membuka secara resmi kegiatan Lokakarya Pemajuan Kebudayaan Provinsi Aceh, yang berlangsung di Parkside Petro Hotel Takengon, Selasa malam (25/07/2023).

Kegiatan tersebut mengusung tema ‘Optimalisasi Pemajuan Kebudayaan Menuju Masyarakat Aceh yang Berdaya’ dan akan dilaksanakan pada tanggal 25-28 Juli 2023.

Hadir dalm kegiatan tersebut, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Dr. Hilmar Farid, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I Aceh, Jajaran SKPD Kabupaten Aceh Tengah, Para Kepala Dinas yang membidangi kebudayaan Kabupaten/ Kota se-Aceh beserta kepala bidangnya, Para Ketua Komunitas bidang kebudayaan Pengiat Budaya dan Pelaku di Provinsi Aceh, dan Para narasumber baik di pusat maupun dari Aceh.

Dalam sambutannya, Mirzuan menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta lokakarga pemanjan kebudayaan Provinsi Aceh.

“sebelumnya saya atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mengucapkan selamat datang di Kota dingin Takengon kepada seluruh peserta lokakarya pemajuan kebudayaan Provinsi Aceh,” kata Mirzuan.

Mengingat, Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang berbeda-beda, masing-masing memiliki warisan budaya yang menjadi identitas dan jati diri yang terus diwariskan dari generasi ke generasi, sebagai bentuk pelestarian warisan kebudayaan.

“beragam jenis warisan budaya ada di sekitar kita, dan warisan budaya tersebut menjadi aset bangsa yang perlu kita lestarikan bersama,” ujar Mirzuan.

“akan tetapi, perlu kita disadari bersama bahwa seiring perkembangan zaman upaya pelestarian warisan budaya semakin mendapatkan tantangan,” tambahnya.

Mirzuan menambahkan, gelombang modernisasi ialah salah satu penyebab utama mulai lunturnya warisan budaya, untuk itu di perlukan kolaborasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan.

Selain itu, Kabupaten Aceh Tengah saat ini, memiliki aset-aset kebudayaan yang sangat potensi, serta memiliki sertifikat penetapan warisan budaya tak benda Indonesia paling banyak se-Provinsi Aceh.

“saat ini kami di Kabupaten Aceh Tengah sedang berusaha melestarikan dan menjaga aset-aset budaya kami,” jelas Mirzuan.

“tentunya melalui upaya-upaya optimal yang dapat menjaga kelestarian budaya kita,” tegasnya.

Menutup sambutannya, Mirzuan menyampaikan bahwa lokakarya pemajuan kebudayaan Provinsi Aceh, merupakan salah satu bentuk perhatian dan upaya mendukung Kabupaten Aceh Tengah, serta kabupaten/kota lainnya di Provinsi Aceh, untuk mempercepat dan mengoptimalkan upaya pemajuan kebudayaan dan pelestarian cagar budaya.

“karena itu, saya mengajak seluruh peserta untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum pembinaan bagi seluruh pemangku kepentingan bidang kebudayaan di Provinsi Aceh,” ucapnya.

“semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya kepada seluruh peserta, dan semoga mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat.” tutup Mirzuan. (AS/ProkopimAT)