Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah Meluncurkan Program Desa B2SA Tahun 2025 Untuk Peningkatan Kualitas Konsumsi Pangan dan Kesehatan Masyarakat
Takengon – Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah resmi meluncurkan Desa Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas konsumsi pangan dan kesehatan masyarakat di wilayah Kabupaten Aceh Tengah. Program ini diluncurkan dalam rangka mendukung upaya peningkatan kesejahteraan warga melalui penyediaan pangan bergizi dan pelayanan kesehatan yang prima.
Bupati Aceh Tengah, Drs. Haili Yoga, M.Si bersama Ketua TP-PKK Kabupaten Aceh Tengah, Ny. Risnawati Haili Yoga secara resmi meluncurkan program B2SA dilaksanakan di Masjid Al Maskar Kampung Kenawat, Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah, pada Jumat (11/04/2025).
Bupati Aceh Tengah menyampaikan bahwa program Desa B2SA merupakan wujud komitmen pemerintah untuk memberdayakan desa melalui inovasi dan peningkatan kualitas hidup. Beliau menekankan pentingnya sinergi antara sektor pertanian dan kesehatan sebagai kunci pembangunan yang berkelanjutan.
Program Desa B2SA dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan akses masyarakat terhadap konsumsi pangan yang sehat melalui pemberian pelatihan, penyuluhan, serta bantuan teknis kepada para petani lokal. Melalui program ini, diharapkan produk pangan lokal dapat ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memenuhi standar gizi dan menciptakan sumber daya manusia yang aktif, sehat, dan produktif.
Selain itu, program ini juga mengintegrasikan upaya peningkatan pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan pos kesehatan desa dan kerja sama dengan fasilitas kesehatan tingkat kecamatan. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan informasi dan akses yang tepat mengenai gaya hidup sehat serta pencegahan penyakit khususnya gizi buruk dan stunting.
“Hari ini kami memastikan masyarakat kita melakukan gotong royong membersihkan rumahnya, ternyata sumber penyakit adalah rumah kita, tidak boleh ada sampah”, ujar Bupati Haili Yoga dalam arahannya.
“Dari informasi kasus stunting di Kenawat ada dua belas kasus, saya lihat umur nol sampai enam ada dua orang dan umur tiga sampai lima ada enam orang nanti kita fokuskan pada gizinya dan yang hamil menurut informasi ada tiga belas orang. Tugas kita bu Bidan, Kepala Puskesmas, Camat, Kadis Kesehatan, ibu TP PKK, gizi yang diberikan kepada ibu hamil harus betul-betul kita jaga dan perhatikan”, sambungnya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah bekerjasama dengan berbagai instansi terkait, antara lain TP PKK Aceh Tengah, Dinas Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Perkebunan, Dinas Perikanan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung, disamping itu ada peran Kemenag dan MPU untuk memastikan implementasi program berjalan secara terintegrasi. Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan sinergi lintas sektor yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas konsumsi pangan dan kesehatan masyarakat.
“Peran semua pihak sangat dibutuhkan, program ini sukses karena kebersmaan, bagaimana anak dan cucu-cucu kita sehat, yang terpenting kesadaran dari masyarakat, kebersihan lingkungan dan ketahanan pangan”, ujar bupati.
“kita melihat remaja yang ingin menikah ada dua orang, di hari senin (14/04) ada launching catin calon pengantin dan pembinaanya di Kementerian Agama, nanti yang menjadi narasumber satu Bupati, Kadis, MPU, kita pastikan calon suaminya paham agama dan calon pengantin perempuan harus paham gizi, ini yang menyebabkan stunting kedepan tiga bulan sebelum menikan harus kita bina dan kita bimbing maka orang tua, ibu reje, ibu imem pastikan anak remaja paham gizi karena akan melahirkan generasi seterusnya”, tambahnya.
Selain pelatihan teknis dan penyuluhan, program Desa B2SA juga memberikan bantuan berupa bibit unggul, pupuk organik, dan peralatan pertanian untuk mendukung produktivitas petani. Ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan pangan yang berkualitas dengan harga terjangkau, sehingga mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar wilayah.
“Kadis Pangan harus membina masyarakat dengan memanfaatkan lahan kosong atau perkarangan rumah untuk mendukung program ketahanan pangan”, demikian.
Hasil awal dari uji coba program di beberapa desa menunjukkan peningkatan signifikan dalam pola konsumsi pangan serta penurunan angka masalah kesehatan terkait gizi. Keberhasilan ini memotivasi pemerintah daerah untuk melakukan perluasan program Desa B2SA ke seluruh wilayah Kabupaten Aceh Tengah.
Dengan peluncuran Program Desa B2SA, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah berkomitmen untuk terus mendorong inovasi dan pemberdayaan masyarakat desa. Harapan ke depan, program ini akan menjadi katalisator bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui konsumsi pangan bergizi dan pelayanan kesehatan yang optimal, sehingga dapat menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri.
Acara peluncuran ini juga dihadiri oleh Kadis Kesehatan Aceh Tengah, Plt. Kepala Dinas Pangan Aceh Tengah, Kadis KBP3A, Kadia Perikanan, Kadis Pendidikan Dayah, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Kadis Perkim, Seluruh Kepala Puskemas, Kepala Loka POM, Camat Lut Tawar, Reje Kampung Kenawat dan aparatu kampung serta masyarakat Kampung Kenawat.
Dalam kegiatan tersebut Bupati Aceh Tengah juga menyerahkkan bantuan berupa paket sembako dan nutrisi khusus diharapkan dapat mendukung pola makan yang sehat dan mencegah dampak negatif dari kekurangan gizi dan stunting pada anak-anak generasi penerus bangsa. (RH/ProkopimAT)