Pemkab Aceh Tengah Terus Galakkan Gerakan Pangan Murah Guna Menekan Laju Inflasi Daerah

67

Takengon – Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah terus memperkuat upayanya dalam menekan laju inflasi daerah dengan menggalakan berbagai program Gerakan Pangan Murah (GPM). Program GPM kali ini dilaksanakan di Lapangan Sanggarmara Kecamatan Lut Tawar, Selasa (20/08/2024) dibuka langsung oleh Pj. Bupati Aceh Tengah yang diwakili Plh. Sekretaris Daerah Aceh Tengah Erwin Pratama, S.STP, M.Si.

Gerakan Pangan Murah bekerjasama dengan Pemerintah Aceh melalui Dinas Pangan Aceh, Program ini sebagai respons terhadap lonjakan harga kebutuhan pokok yang berdampak pada daya beli masyarakat dan dalam rangka stabilitas pasokan serta harga pangan untuk pengendalian inflasi daerah.

Dalam Laporannya, Kadis Pangan Aceh Drs. Surya Rayendra mengatakan Kegiatan GPM selain dalam rangka stabilitas pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi di daerah, GPM Spesial dalam menyambut Hari Kemerdekaan RI Ke -79 di Kabupaten Aceh Tengah.

“GPM kita selenggarakan untuk menyambut kemerdekaan Republik Indonesia dan tentunya dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi di Aceh Tengah”, ucapnya.

Ia menjelaskan, Aceh Tengah merupakan kabupaten/kota salah satu indikator inflasi di Provinsi Aceh. Angka inflasi di Aceh Tengah masih tinggi dan mempengaruhi angka inflasi Provinsi Aceh secara keseluruhan.

“Perlu adanya intervensi dari berbagai pihak dalam menekan angka inflasi Aceh Tengah yang berada di angka 4,7 dan termasuk tertinggi di Aceh. Kami mengalokasi 400 paket dengan harga murah tapi tidak murahan berkualitas premium. berharap kita berikan yang terbaik untuk membantu masyarakat”, ungkapnya.

Plh. Sekda Aceh Tengah, Erwin Pratama, dalam sambutannya pada acara gerakan pangan murah, menjelaskan bahwa inflasi yang tinggi menjadi tantangan besar bagi perekonomian daerah. “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa stabilitas pasokan harga pangan dan inflasi dapat terkendali dengan intervensi program kegiatan”, ujarnya.

Program pangan murah ini melibatkan distribusi berbagai jenis bahan makanan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula dengan harga yang lebih rendah dari pasaran. Pemerintah daerah melalui dinas terkait juga bekerja sama dengan distributor dan petani lokal untuk memastikan pasokan yang stabil.

Erwin menambahkan bahwa selain program pangan murah, pemerintah daerah juga berupaya meningkatkan pemberdayaan produksi pangan lokal. “Kami ingin mengurangi ketergantungan pada pasokan luar dan mendorong masyarakat untuk lebih mandiri dalam produksi pangan”, jelasnya.

Masyarakat menyambut positif langkah pemerintah dengan menggelar Gerakan Pangan Murah. Beberapa masyarakat yang ditemui mengaku sangat terbantu dengan adanya program pangan murah, terutama dalam menghadapi tekanan ekonomi yang meningkat.

Diharapkan, melalui gerakan pangan murah ini, pemerintah daerah dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat dan stabilitas ekonomi daerah serta inflasi yang tinggi di Aceh Tengah dapat terkendali.

Plh. Sekda berharap program baik ini tetap terus berlanjut dan mengapresiasi pemerintah provinsi untuk mempercayakan aceh tengah menjadi locus GPM di Provinsi Aceh.

Tampak hadir unsur Forkopimda Aceh Tengah, Plt. Kadis Pangan Aceh Tengah, Salman Nuri, S.STP, M.Ec.Dev, Kadis Pertanian Aceh Tengah, Ir. Nasrun Liwanza, MM, Kadis Perikanan Aceh Tengah Iwan Ernis, S.Pi dan Kapala Bulog Aceh Tengah.

Harga sembako pada gelar pangan murah yang di jual dimasyarakat dengan harga paket satuannya berkisar di Rp. 153.000,- dengan rincian Beras Premium 5 Kg dihargai Rp. 53.000,- gula pasir 2 Kg dihargai Rp. 26.000,- Minyak goreng Bimoli 2 Liter dihargai Rp. 32.000,- dan Telur Ayam ras satu papan dihargai Rp. 42.000,-. (RH/ProkopimAT)