Takengon – Dalam mempercepat penanganan stunting di Kabupaten Aceh Tengah, Pj. Bupati Aceh Tengah Ir. T. Mirzuan, MT, menyalurkan bantuan sembako untuk keluarga anak stunting warga Kampung Timangan Gading, Kecamatan Kebayakan, Sabtu (01/07/2023) setelah melaksanakan rangkaian kegiatan HUT Bhayangkara ke -77.
Kegiatan pemberian bantuan sembako itu berlangsung di Posyandu Jenjani. Bantuan berupa protein kepada keluarga beresiko stunting. Kali ini T. Mirzuan memberikan telur, daging, susu kepada sejumlah masyarakat Kampung Timangan Gading.
“untuk menjaga anak-anak kita agar tidak stunting maka asupan gizi dan protein harus juga diperhatikan. Hari ini saya memberikan sedikit bantuan berupa telur, daging dan susu kepada masyarakat kurang mampu yang memiliki anak balita”, terang T. Mirzuan pada saat melakukan kunjungan ke Posyandu Jenjani.
Pj. Bupati juga mengatakan, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah berkomitmen untuk menurunkan kasus stunting. Berbagai upaya telah dilakukan seperti pemberian makanan bergizi tambahan kepada keluarga beresiko dan mencanangkan Gerakan Orang Tua Asuh.
“Terdapat 3 kasus stunting di Kampung Timangan Gading rata-rata berusia 2 tahun, Kita terus berkomitmen melakukan intervensi upaya penanganan stunting langsung menyentuh lokasi”, ujarnya.
Mirzuan menyebutkan, protein hewani seperti telur, susu, daging atau ikan dinilai sangat efektif dalam mencegah anak mengalami stunting. Pangan hewani tersebut mempunyai kandungan gizi yang lengkap, kaya protein hewani dan vitamin yang sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang anak.
“supaya anak-anak kita sehat dan kuat maka perlu diberi makanan tambahan berupa protein hewani sejak anak masih bayi”, terangnya.
Menurut Pj. Bupati, stunting menjadi permasalahan yang harus dihadapi secara terpadu dan terintegrasi melalui kolaborasi stakeholders yang ada bukan hanya inisiatif pemerintah.
“Peran lingkungan masyarakat dan keluarga menjadi penting, dengan saling mengingatkan serta memberi pemahaman sebagai edukasi kepada keluarga bahwa pentingnya menjaga gizi anak, kualitas sanitasi, dan kualitas lingkungan”, tambahnya. (RH/ProkopimAT)