Takengon – Pacuan kuda tradisional Gayo kembali digelar dalam rangka peringatan HUT Kota Takengon ke-448 tahun 2025. Acara yang menjadi kebanggaan masyarakat Gayo ini secara resmi dibuka oleh Bupati Aceh Tengah, Drs. Haili Yoga, M.Si yang diwakili oleh Plh. Sekretaris Daerah, Drs. Mursyid, M.Si, di Lapangan Pacuan Kuda H.M. Hasan Gayo, Takengon, Rabu (19/02/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Aceh Tengah menegaskan bahwa pacuan kuda tradisional bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan warisan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur sejak ratusan tahun silam.
“Tradisi ini telah menjadi bagian dari identitas masyarakat Gayo dan terus kita lestarikan sebagai kebanggaan daerah, sekaligus sebagai simbol kekuatan, keberanian, dan sportivitas,” ujar Mursyid saat membacakan sambutan Bupati.
Pacuan kuda yang berlangsung setiap tahun ini tidak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, tetapi juga memiliki nilai sosial dan ekonomi yang tinggi.
“Sejarah mencatat bahwa pacuan kuda di Tanoh Gayo bukan hanya sekadar tontonan, melainkan juga wadah mempererat tali silaturahmi antarwarga, baik masyarakat lokal maupun pengunjung dari luar daerah yang turut hadir dalam perhelatan ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, pacuan kuda tradisional juga berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, terutama melalui sektor pariwisata, perdagangan, dan industri kreatif yang berkembang selama event berlangsung.
Hal ini sejalan dengan semangat peringatan HUT Kota Takengon ke-448 yang mengusung tema ‘Takengon Berbudaya, Berdaya, dan Sejahtera Menuju Indonesia Emas’.
“Dengan adanya pacuan kuda ini, kita semakin memperkenalkan Kabupaten Aceh Tengah sebagai destinasi wisata budaya yang unik dan menarik. Potensi luar biasa yang kita miliki harus dimanfaatkan dengan baik agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung dan merasakan keindahan serta kehangatan budaya kita,” ujar Mursyid.
Pacuan kuda ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang antusias memadati arena pacuan. Para peserta pacuan yang berasal dari berbagai daerah di Aceh dan sekitarnya pun siap bersaing dengan menjunjung tinggi sportivitas.
Bupati Aceh Tengah melalui sambutannya juga mengajak seluruh peserta untuk tetap menjaga semangat persaudaraan dan menjadikan pacuan kuda sebagai ajang mempererat kebersamaan serta melestarikan kearifan lokal.
Selain menjadi ajang perlombaan, pacuan kuda tradisional ini juga menjadi bagian dari upaya menjaga kelestarian budaya yang telah diwariskan turun-temurun. Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya event ini, termasuk panitia penyelenggara, peserta, serta masyarakat yang turut berpartisipasi aktif dalam menjaga kelancaran dan keamanan acara.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk meramaikan dan menikmati setiap rangkaian acara dalam peringatan HUT Kota Takengon ini dengan penuh suka cita. Mari kita jadikan momentum ini sebagai ajang untuk mempererat persatuan dan membangun semangat kebersamaan dalam mewujudkan Aceh Tengah yang semakin maju dan berdaya saing,” kata Mursyid di akhir sambutannya.
Acara ini diharapkan dapat terus berlangsung setiap tahunnya sebagai salah satu agenda budaya yang memperkuat identitas dan kebanggaan masyarakat Gayo. (AS/ProkopimAT)