Takengon – Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menyelenggarakan kegiatan pelatihan berbasis kompetensi program pelatihan kerja dan produktifitas tenaga kerja tahun anggaran 2023, Jumat (12/05/2023), Kegiatan dibuka langsung oleh Pj. Bupati Aceh Tengah, Ir. T. Mirzuan, MT, di Aula UPTD Balai Latihan Kerja Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Aceh Tengah, Pegasing.
Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Aceh Tengah, Kausarsyah, SE., MM, menjelaskan, pelatihan keterampilan kepada pencari kerja yang dilaksanakan tahun ini direncanakan 16 kelas pelatihan kerja dilakukan secara bertahap untuk tahun 2023.
“Pada tahun 2023 kita membuka 16 kelas pelatihan kerja yang bersumber dari dana APBK dan APBN dengan jumlah perserta mencapai 256 orang secara bertahap”, ucapnya.
“Rekrutmen peserta pelatihan dilakukan secara transparan, sasaran lebih tertuju pada penduduk miskin ekstrim”, Terang Kadis Transnaker Kausarsyah saat memberikan laporannya.
Ia menambahkan, UPTD BLK Takengon telah memiliki beberapa kejuruan khusus untuk pelatihan kerja antara lain, kejuruan garmen apparel, pemeliharaan kendaraan ringan injeksi roda 4, service sepeda motor sistem injeksi, teknologi informasi dan komunikasi, instalasi listrik bangunan sederhana, tata boga dan mengelas SMAW 3G.
“Insyaallah di tahun 2024, kita akan membuka kejuruan baru dan berupaya untuk mengembangkan BLK dengan terus melihat perkembangan zaman serta potensi daerah, kejuruan pariwisata perhotelan dan tata kecantikan babershop di tahun 2024 akan kita buka, karena peluang usaha tersebut berkembang pesat dan sangat diminati para pengusaha di kota pariwisata ini”, jelas Kausar.
Dalam sambutannya, Pj Bupati, T. Mirzuan mengatakan, tujuan pelatihan ini, yakni menyiapkan tenaga kerja yang berkompeten, produktif dan berdaya saing dengan kebutuhan pasar kerja dan menekan angka pengangguran.
”Kita patut bersyukur bahwa di tahun 2023 ini Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah melalui dinas transmigrasi dan tenaga kerja masih diberikan kesempatan melaksanakan pelatihan kerja dengan empat kelas kejuruan, garmen apparel, tata boga, dan bordir kerawang gayo” ungkap T. Mirzuan.
T. Mirzuan menerangkan, sumber daya manusia adalah aset yang bernilai sangat penting bagi suatu organisasi karena SDM adalah penggerak utama organisasi. Untuk itu, SDM perlu ditingkatkan keterampilan dan pengetahuannya agar kelak dapat bekerja secara profesional untuk mendukung tujuan organisasi.
“Dengan diadakannya pelatihan kerja berbasis kompetensi dan produktifitas tenaga kerja diharapkan dapat membantu SDM untuk memperoleh keterampilan agar dapat mencapai efektifitas guna menghadirkan tenaga kerja yang berkopetensi”, harapnya.
Pelatihan kerja berbasis kompetensi dilaksanakan 37 hari 280 jam pelajaran dengan 4 kelas untuk 64 orang peserta, terdiri dari 2 kelas sebanyak 32 orang mengikuti kejuruan garmen apparel, 1 kelas 16 orang kejuruan tata boga dan 1 kelas 16 orang kejuruan bordir kerawang gayo. (RH/ProkopimAT)