Takengon – Penjabat Bupati Aceh Tengah Ir. Teuku Mirzuan, MT. didampingi oleh Asisten Ekonomi Pembangunan Setdakab Aceh Tengah H. Harun Manzola, SE, MM, beserta Kalak BPBD Aceh Tengah, Andalika, menerima kunjungan Tim CRU DAS Peusangan, bertempat di Pendopo Bupati Setempat, Selasa (10/1/2023).
Kunjungan Tim CRU DAS Peusangan yang diwakili oleh Perwakilan CRU Fitria, yang tampak hadir bersama Anggota Komisi I DPRA dapil IV Aceh Tengah dan Bener Meriah Bardan Sahidi, itu dalam rangka silaturahmi sekaligus membicarakan terkait penanganan berkelanjutan konflik gajah dengan manusia yang ada di Aceh Tengah.
CRU (Conservation Response Unit) Aceh, utamanya Tim CRU DAS Peusangan adalah lembaga yang terlibat aktif dalam kegiatan mitigasi konflik antara manusia dan Gajah, yang bekerja berdasarkan SK Gubernur No. 522.51/1097/2015, tentang pembentukan satuan tugas penanggulangan konflik antara manusia dan satwa liar di Propinsi Aceh.
CRU sendiri fokus pada Penanggulangan Adaptasi konflik gajah dan manusia secara efektif, Menghilangkan potensi ancaman langsung pada habitat gajah, dan merupakan upaya Penyelamatan gajah dari populasi alami kritis (doomed population), Lapor Perwakilan CRU Fitria.
Menangapi laporan tersebut, Pj. Bupati Ir. Teuku Mirzuan, MT. dalam kesempatan itu mengucapkan terimakasih kepada CRU Peusangan yang selama ini telah bekerjasama dengan Pemerintah daerah Aceh Tengah dalam penanganan konflik gajah dan manusia di Aceh Tengah.
Terkait penangan konflik Pj. Bupati Aceh Tengah, meminta kepedulian dan kerjasama semua pihak, diharapkan selain dapat menciptakan rasa aman bagi masyarakat yang selama ini terdampak namun juga dapat memberikan perlindungan pada spesies Gajah, dengan adanya upaya mitigasi konflik dan sekaligus memantau efektifitas penggunaan ruang jalur jelajah bagi Hewan yang masuk daftar dilindungi itu.
“Pada prinsipnya, Kami akan terus memberikan dukungan penuh dalam penanganan Gajah di wilayah Aceh Tengah sebagaimana dukungan yg telah diberikan Pemerintah Daerah selama ini”, Ujar Pj. Bupati.
“Tinggal bagaimana Kita bersinergi, untuk dapat memberikan keamanan bagi Masyarakat dan juga tidak memberikan dampak kepunahan bagi Gajah tersebut, sehingga Kedepannya Manusia dan Gajah ini dapat hidup berdampingan”, Ungkap Teuku Mirzuan. (HMA/ProkopimAT)