Wakil Bupati Muchsin Hasan Tutup Pacuan Kuda Tradisional Gayo dalam Peringatan Hari Jadi Kota Takengon ke-448
Takengon – Wakil Bupati Aceh Tengah, Muchsin Hasan, MSP, secara resmi menutup ajang Pacuan Kuda Tradisional Gayo dalam rangka peringatan Hari Jadi Kota Takengon ke-448 tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Pacuan Kuda HM Hasan Gayo, Minggu (23/02/2025), menjadi puncak kemeriahan perayaan dengan dihadiri oleh ribuan masyarakat dan pencinta olahraga pacuan kuda dari berbagai daerah.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Aceh Tengah menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam menyukseskan acara tahunan ini. Ia menegaskan bahwa pacuan kuda bukan sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari tradisi dan warisan budaya yang harus terus dilestarikan.
“Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah berperan serta dalam menyukseskan acara ini, terutama kepada panitia, peserta, serta seluruh masyarakat yang turut mendukung terlaksananya kegiatan pacuan kuda yang telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya Kota Takengon,” ujar Muchsin Hasan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan salam hangat dari Bupati Aceh Tengah, Drs. Haili Yoga, M.Si, yang berhalangan hadir karena sedang mengikuti Retret Kepala Daerah Serentak di Magelang. “Bapak Bupati menyampaikan salam hangat kepada seluruh masyarakat Aceh Tengah dan berharap agar perayaan Hari Jadi Kota Takengon ini semakin memperkuat rasa kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya daerah,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Muchsin Hasan menyoroti pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar arena pacuan kuda dengan menyediakan tempat sampah di berbagai titik. “Kami mengimbau kepada seluruh pihak agar menjaga kebersihan area pacuan kuda. Mari kita wujudkan Takengon yang bersih dan nyaman dengan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjadikan ajang pacuan kuda sebagai sarana hiburan yang sehat dan sesuai dengan nilai-nilai syariat Islam. “Saya ingin menegaskan bahwa tidak boleh ada lagi praktik perjudian dalam kegiatan ini. Pacuan kuda harus tetap menjadi ajang kompetisi yang sportif dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya serta agama,” ungkap Muchsin Hasan.
Peringatan Hari Jadi Kota Takengon kali ini mengusung tema “Takengon Berbudaya, Berdaya, dan Sejahtera Menuju Indonesia Emas”. Wakil Bupati Muchsin Hasan menegaskan bahwa tema ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya, serta mengembangkan potensi daerah agar semakin berdaya dalam menghadapi tantangan zaman.
“Sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi Kabupaten Aceh Tengah yang berbudaya, mandiri, dan sejahtera, kita harus memastikan bahwa kegiatan seperti pacuan kuda ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana memperkenalkan dan melestarikan tradisi lokal serta meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelasnya.
Wakil Bupati Aceh Tengah juga menyoroti pentingnya penguatan sektor ekonomi lokal, seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata, agar kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Ia berharap pacuan kuda ini dapat menjadi daya tarik wisata yang berkelanjutan, mendatangkan lebih banyak pengunjung, serta membuka peluang usaha bagi masyarakat.
“Takengon memiliki banyak potensi yang bisa kita kembangkan, seperti keindahan alam, budaya, serta produk-produk lokal yang bernilai jual tinggi. Mari kita jadikan momentum ini untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah,” tambahnya.
Di akhir sambutannya, Wakil Bupati Aceh Tengah mengucapkan selamat kepada para pemenang pacuan kuda dan mengapresiasi semua peserta yang telah berpartisipasi. “Selamat kepada para juara dan bagi yang belum berhasil, jangan berkecil hati. Partisipasi Anda adalah bagian dari keberhasilan acara ini. Semoga kita dapat terus bekerja sama untuk mewujudkan Takengon yang lebih baik, maju, dan sejahtera,” tutupnya.
Dengan ditutupnya Pacuan Kuda Tradisional Gayo, peringatan Hari Jadi Kota Takengon ke-448 resmi berakhir. Masyarakat pun berharap tradisi ini terus lestari dan semakin berkembang sebagai bagian dari identitas budaya Gayo yang membanggakan. (AS/ProkopimAT)