Gubernur Gelar Rapat Analisis Dan Evaluasi Dengan Bupati/Walikota Se-Aceh

465

Takengon – Bupati Aceh Tengah Drs. Shabela Abubakar mengikuti Rapat Forkopimda Aceh dengan Forkopimda Kabupaten/Kota secara virtual, Kamis (29/07/2021) terkait penanganan wabah Covid-19, bertempat di Gedung Ummi Pendopo Bupati setempat.

Rapat yang dipimpin langsung oleh Gubernur Aceh dan diikuti oleh unsur Forkopimda Aceh, Wali Nanggroe, SKPA terkait, seluruh Bupati/Walikota beserta unsur Forkopimda di seluruh wilayah Aceh ini diselenggarakan untuk memantau kondisi terkini Covid-19 dan penanganannya di Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Aceh.

Gubernur Aceh Ir. H. Nova Iriansyah, MT dalam laporannya menyampaikan, bahwa untuk seminggu terakhir tren kasus Covid-19 di Aceh mengalami kenaikan jumlah kasus. “Dalam satu minggu ini untuk kasus positif bertambah sebanyak 1.334 kasus, 34 diantaranya meninggal dunia”, ungkap Nova.

Dilanjutkannya, kendati demikian Nova bersyukur karena saat ini wilayah Aceh sudah tidak ada lagi yang masuk zona merah. “Alhamdulillah, wilayah Aceh sudah bebas dari zona merah”, ucapnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Bupati Aceh Tengah yang juga didampingi sejumlah SKPK turut menyampaikan laporan terkait kondisi Covid-19 di Aceh Tengah.

Shabela melaporkan bahwa insentif tenaga kesehatan dari refocusing APBK pada 2020 lalu sudah disalurkan sejumlah 5,6 milyar lebih terhitung hingga bulan Oktober 2020. Sementara untuk tahun 2021 Pemkab Aceh Tengah sudah mengusulkan.

Lebih lanjut, Shabela menyampaikan untuk proses vaksinasi kabupaten Aceh Tengah sudah melakukan vaksin, baik kepada tenaga kesehatan, lansia, petugas publik, masyarakat rentan & umum, serta remaja.

Untuk vaksin tahap pertama, sebagian besar tenaga kesehatan, petugas publik serta masyarakat rentan dan umum sudah mendapat vaksin. Sementara lansia dan remaja persentase vaksinasi masih di bawah 50%. Begitupun vaksin tahap kedua, dilaporkan bahwa baru tenaga kesehatan yang sebagian besar sudah divaksin, sementara yang lain masih relatif sangat sedikit.

“Ini disebabkan karena keterbatasan jumlah vaksin yang diterima dari provinsi menyebabkan keterlambatan pelaksanaan kegiatan vaksinasi”, lapor Shabela.

Disamping itu, Bupati Shabela mengatakan bahwa Pemkab Aceh Tengah melakukan hal baru terhadap penyelenggaraan pemerintahan. “Yaitu kami menerapkan kebijakan untuk ASN bekerja dari rumah sebanyak 90 persen selama seminggu. Kebijakan ini kami terapkan karena Aceh Tengah berada di zona oranye”, ungkapnya.

“Selain itu Aceh Tengah saat ini menutup tempat-tempat wisata dan kami menghimbau pemerintah pusat maupun Provinsi untuk tidak berkunjung ke sini dalam minggu ini”, imbau Shabela.

Diharapkan Shabela dengan menerapkan kebijakan tersebut Aceh Tengah bisa keluar dari zona oranye, setelah sebelumnya berhasil keluar dari zona merah. (KS/ProkopimAT)