Hadiri Pelepasan Kelas XII MA Dayah Terpadu Darul Mukhlisin, Wakil Bupati Muchsin Hasan Tekankan Pendidikan Berbasis Karakter dan Budaya Lokal

12

Takengon – Wakil Bupati Aceh Tengah, Muchsin Hasan, M.SP, menghadiri kegiatan pelepasan siswa-siswi kelas XII Madrasah Aliyah (MA) Dayah Terpadu Darul Mukhlisin yang berlangsung di halaman pesantren yang terletak di Burni Jimet, Kamis (08/05/2025).

Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Dayah, Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah, Camat Bebesen, dan Kepala Baitul Mal Aceh Tengah, serta orang tua wali dari para santriwan/wati.

Dalam laporan panitia, disampaikan bahwa sebanyak 54 siswa kelas XII MA — terdiri dari 41 santriwati dan 13 santriwan — secara resmi dinyatakan lulus. Sementara itu, pada tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs), sebanyak 110 siswa sedang menunggu hasil kelulusan dan diharapkan seluruhnya dapat lulus dengan hasil yang memuaskan. Uniknya, sebagian besar acara disampaikan dalam Bahasa Gayo, sebagai bentuk komitmen lembaga terhadap pelestarian bahasa dan budaya lokal.

Wakil Bupati Aceh Tengah, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi tinggi dan rasa bangga atas keberhasilan para siswa menyelesaikan jenjang pendidikan di MA Dayah Terpadu Darul Mukhlisin.

“Hari ini adalah hari yang istimewa, bukan hanya bagi kalian para siswa, tetapi juga bagi kami, para guru, orang tua, dan seluruh keluarga besar Madrasah Aliyah Darul Mukhlisin. Kita menyaksikan bersama sebuah tonggak penting dalam perjalanan hidup kalian, sebuah transisi dari bangku madrasah menuju gerbang kehidupan yang lebih luas dan penuh tantangan serta peluang,” ujarnya.

Atas nama Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, beliau menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh siswa kelas XII atas keberhasilan mereka, serta mengajak para lulusan untuk terus menuntut ilmu di jenjang yang lebih tinggi. Ia menekankan bahwa proses belajar tidak berakhir di madrasah, namun justru menjadi awal dari perjalanan yang panjang dalam menghadapi dunia nyata yang dinamis dan penuh tantangan.

Dalam kesempatan tersebut, Muchsin Hasan juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para guru dan tenaga pendidik yang telah membimbing santri dengan dedikasi, kesabaran, dan kasih sayang.

Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada para orang tua dan wali murid yang telah mempercayakan pendidikan anak-anak mereka kepada Darul Mukhlisin, serta terus memberikan dukungan dan doa yang tiada henti.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati yang juga merupakan alumni pesantren tersebut, menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT serta penghormatan kepada para pendiri pondok, khususnya ibunda beliau yang turut hadir, serta mengenang almarhum ayahanda yang turut mendirikan pesantren sejak tahun 1990.

“Sebagai alumni, saya merasa memiliki tanggung jawab moral dan emosional untuk terus mendukung eksistensi pesantren ini. Pemerintah daerah akan terus mendorong kolaborasi antara pesantren dengan Kementerian Agama, Dinas Pendidikan, dan Dinas Dayah, baik dalam penguatan kelembagaan, penugasan guru ASN, maupun dukungan lainnya,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi dukungan dari Baitul Mal yang selama ini telah aktif menyalurkan zakat guna mendukung kegiatan pendidikan di lingkungan pesantren.

Wakil Bupati menekankan pentingnya penguatan karakter dan nasionalisme dalam pendidikan pesantren. Ia menegaskan bahwa para santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga dibekali nilai-nilai kebangsaan, antara lain melalui kegiatan rutin seperti upacara bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan.

“Pesantren adalah bagian penting dari sistem pendidikan nasional dan tidak boleh lagi distigmakan negatif,” ujarnya.
Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing seperti Arab dan Inggris, serta bahasa Gayo sebagai bagian dari identitas kultural yang harus dilestarikan. Karena itu, pada momentum pelepasan ini, seluruh peserta diimbau mengenakan pakaian kerawang Gayo dan berbahasa Gayo.

Mengakhiri sambutannya, Muchsin Hasan berpesan kepada para santri untuk terus semangat menuntut ilmu, mengembangkan potensi diri, dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya serta agama.

“Jadilah generasi muda yang kreatif, inovatif, dan mampu menjawab tantangan zaman dengan tetap berpijak pada akar budaya dan nilai-nilai luhur Gayo serta Islam,” pungkasnya. (AS/ProkopimAT)