Takengon – Sebanyak 29 keping Kartu Identitas Anak (KIA) diserahkan secara kolektif kepada Murid TK IT Almanar. KIA diterima langsung oleh kepala sekolah, Setie Ikel Dini didampingi oleh perwakilan murid yang hadir ke kantor Dinas Dukcapil, Rabu (21/06/2023).
Sebelumnya, pihak sekolah telah mengumpulkan persyaratan berkas dari para murid secara kolektif dan menyerahkannya kepada petugas Dukcapil. Proses ini dilakukan untuk memudahkan pengurusan KIA bagi para murid dengan melibatkan sekolah sebagai perantara.
Tidak membutuhkan waktu lama, petugas Dukcapil segera mencetak KIA untuk para murid. KIA tersebut kemudian diserahkan kembali secara kolektif kepada pihak sekolah. “Hal ini menunjukkan komitmen Dukcapil dalam mencapai target kepemilikan KIA yang telah ditetapkan,” ungkap Kadis Dukcapil Aceh Tengah, Mustafa Kamal.
Dinas Dukcapil di daerah ini memang sedang gencar mengupayakan peningkatan kepemilikan KIA. Salah satu strategi yang mereka tempuh adalah dengan melibatkan sekolah dalam pengurusan KIA secara kolektif. Melalui metode ini, diharapkan lebih banyak anak-anak dapat memiliki KIA dengan mudah dan cepat.
Hingga saat ini, cakupan kepemilikan KIA di daerah tersebut hampir mencapai 50 persen dari total anak yang wajib memiliki KIA. Dukcapil berharap bahwa pada akhir tahun ini, target kepemilikan KIA sebesar 50 persen dapat terlampaui.
“Keberadaan KIA memberikan berbagai manfaat bagi anak-anak, terutama dalam mengakses berbagai layanan publik,” jelas Mustafa. Dengan memiliki KIA, anak-anak dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan, pendidikan, dan berbagai program pemerintah lainnya. Dukcapil juga berupaya menjalin kerja sama dengan pihak swasta untuk memberikan potongan harga atau kemudahan lainnya bagi anak-anak yang memiliki KIA.
Melalui upaya ini, Dinas Dukcapil berharap agar lebih banyak anak-anak dapat memperoleh KIA dan memanfaatkannya dengan baik. Kepemilikan KIA merupakan langkah penting dalam memastikan hak-hak anak terpenuhi dan memberikan mereka akses yang lebih baik dalam memperoleh pelayanan publik yang mereka butuhkan. (*)