Takengon – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Aceh Tengah kembali melaksanakan program jemput bola perekaman KTP, kali ini di Kemukiman Pamar. Petugas Dukcapil melayani perekaman KTP Warga selama dua hari dan bermalam di Kampung Merandeh Paya.
Program jemput bola menjadi solusi bagi warga di wilayah terpencil yang kesulitan mengakses layanan perekaman KTP di pusat kota Takengon. Sebelumnya, pekan lalu, program serupa telah sukses dilaksanakan di Kemukiman Jamat, yang mendapatkan respons positif dari masyarakat setempat.
Salah satu warga Kemukiman Pamar yang mengikuti perekaman KTP adalah Muklis Lahudin, seorang pemuda berusia 24 tahun. Selama ini, Muklis belum sempat membuat KTP karena sibuk bekerja dan jarak yang cukup jauh dari Takengon. “Alhamdulillah, sekarang saya sudah bisa merekam KTP tanpa harus ke kota. Ini sangat membantu, terutama bagi kami yang tinggal jauh,” ungkap Muklis, Jum’at (11/10/2024)
Selain itu, Irma Yani, seorang remaja berusia 17 tahun, juga memanfaatkan program ini untuk membuat KTP pertamanya. Irma mengaku senang dan bangga bisa memiliki KTP sebagai identitas resmi. “Saya senang sekali bisa punya KTP. Selama ini saya hanya mendengar tentang proses perekaman, dan sekarang saya bisa langsung mengurusnya tanpa harus jauh-jauh,” ujar Irma dengan antusias.
Kepala Dinas Dukcapil Aceh Tengah, Mustafa Kamal, menjelaskan bahwa program jemput bola ini merupakan upaya pihaknya untuk memberikan kemudahan layanan kependudukan bagi warga yang tinggal jauh dari pusat kota. “Kami menyadari bahwa akses menuju kantor Dukcapil di Takengon tidak selalu mudah, terutama bagi warga di kemukiman-kemukiman terpencil. Oleh karena itu, program jemput bola ini penting untuk menjangkau mereka yang belum sempat merekam KTP,” jelas Mustafa.
Mustafa juga menekankan pentingnya KTP sebagai identitas resmi yang dibutuhkan untuk berbagai keperluan administratif, mulai dari pembuatan rekening bank hingga akses layanan publik lainnya. “KTP ini bukan hanya sekadar kartu, tetapi juga menjadi kunci untuk mendapatkan hak-hak sebagai warga negara. Karena itu, kami berkomitmen untuk memastikan semua warga berusia diatas 17 tahun memiliki KTP,” tambahnya.
Program jemput bola perekaman KTP ini diharapkan bisa menjangkau lebih banyak warga di daerah-daerah terpencil di Aceh Tengah. Melalui program ini, Dukcapil tidak hanya fokus pada perekaman KTP, tetapi juga sosialisasi pentingnya memiliki dokumen kependudukan yang lengkap, seperti Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran.
Warga Kemukiman Pamar sangat mengapresiasi inisiatif ini. Rahman, seorang kepala keluarga, mengungkapkan bahwa program jemput bola ini sangat memudahkan mereka. “Kami sangat berterima kasih. Dengan adanya petugas yang datang langsung ke kampung, kami jadi lebih mudah mengurus KTP. Tidak perlu lagi repot-repot pergi jauh ke kota,” ujarnya.
Program ini menjadi bagian dari langkah besar Dukcapil Aceh Tengah dalam mewujudkan layanan kependudukan yang lebih inklusif dan merata. Dengan adanya program jemput bola, harapannya tidak ada lagi warga yang kesulitan mendapatkan KTP elektronik. (*)