Takengon – Dalam rangka pengendallian inflasi di daerah, Pemerintah Aceh melaksanakan Rapat Koordinasi Strategi Kegiatan Pengendalian Inflasi di Aceh, dipimpin langsung oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Aceh Ir. Mawardi yang diikuti oleh Penjabat Bupati di beberapa Kabupaten/ Kota di Aceh.
Penjabat Bupati Aceh Tengah Ir. T. Mirzuan, MT, didampingin Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Aceh Tengah, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan, Kepala Dinas Perdagangan Aceh Tengah, Kepala Dinas Pangan Aceh Tengah, Kepala Dinas Pertanian Aceh Tengah, Kepala Dinas Perikanan Aceh Tengah, dan Kepala Perekonomian dan SDM Setdakab Aceh Tengah, serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Aceh Tengah, mengikuti rapat tersebut secara virtual di Command Center Setdakab Aceh Tengah, Senin (25/03/2024).
Disampaikan beberapa penekanan dalam rapat koordinasi inflasi Aceh tersebut, seperti, Perkembangan ekonomi Provinsi Aceh; Perkembangan Infalasi Provinsi Aceh terkini; serta Inovasi dan sinergi untuk menjaga inflasi kedepannya.
Keadaan saat ini menunjukan, inflasi Aceh pada awal tahun 2024 mencapai 2,12% (yoy) atau 0,42% (mtm) di tengah penambahan kota IHK baru dan perubahan tahun dasar, inflasi Provinsi Aceh masih tetap berada pada target inflasi nasional 2,5±1%, sedangkan Kabupaten Aceh Tengah menunjukkan inflasi 0,17% (mtm); 0,17% (ytd); 2,89% (yoy).
Secara keseluruh di Aceh terdapat beberapa komoditas penyumbang utama inflasi (mtm) yaitu tomat, bawang merah, beras, ikan tongkol, dan sifaret kretek mesin, serta komoditas penyumbang inflasi (yoy) yaitu beras, sigaret kretek mesin, tomat, gula pasir, dan bawang merah.
Dengan keadaan tersebut perlu adanya tindakan upaya penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Aceh dengan melakukan startegi 4K, Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
Dalam pemaparannya Mirzuan juga menjelaskan mengenai strategi-strategi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah, sebagai upaya dalam mengendalikan inflasi, dengan melibatkan peran stakeholder seperti, Dinas Perdagangan Aceh Tengah, Dinas Pangan Aceh Tengah, Dinas Pertanian Aceh Tengah, Dinas Perikanan Aceh Tengah, dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Aceh Tengah,
”dengan keadaan inflasi di Aceh Tengah tergolong sedang kurang stabil, kita akan terus melakukan upaya-upaya stategis untuk menurunkan angka inflasi di Aceh Tengah, tentunya dengan melibatkan pihak-pihak terkait untuk bekerjasama menurunkan angka inflasi ini,” kata Mirzuan saat ditemui setelah pelaksaan inflasi Aceh.
Berdasarkan proyeksi angka inflasi dari 2 minggu kebelakang pada bulan Maret 2024, diperkirakan inflasi Aceh akhir Maret sebesar 3, 84 %. Dari 5 kota perhitungan IHK, dua daerah dipridiksi akan memberikan kontribusi cukup besar dalam IHK Aceh yaitu Kabupaten Aceh Tengah dan Tamiang.
”kendati demikian, keadaan saat ini menpredisi Aceh Tengah menjadi dua daerah yang memberi kontribusi besar dalam IHK Aceh, namun, kita selaku Pemkab Aceh Tengah tetap optimis dalam melakukan upaya strategis dalam menurunkan inflasi di Aceh Tengah,” jelas Mirzuan.
”tentunya, niatan tersebut tidak ada artinya jika tidak dilakukan kerja sama yang baik dengan pihak-pihak terkait untuk menurunkan inflasi, yang mana semua upaya yang kita lakukan nanti pada akhirnya bertujuan untuk mensejahterakan masyrakat, khususnya masyrakat Aceh Tengah.” tutupnya. (AS/ProkopimAT)