Takengon – Penjabat Bupati Aceh Tengah T. Mirzuan, MT yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan M. Thamrin Elashri Mohd. Ali, SE, M.A.P, membuka secara resmi Pelatihan Kelompok Usaha Ternak Madu Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2023, di Oproom Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (20/09/2023).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Aceh Tengah, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Aceh Tengah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aceh Tengah, Kepala Dinas Pertanian Aceh Tengah, Camat Kebayakan, Camat Rusip Antara, Camat Linge, Camat Jagong Jeget, Reje Timangan Gading, Reje Pilar Wih Kiri, Reje Gelampang Gading, Reje Jagong Jeget, dan Reje Kelupak Mata, serta Para peserta Pelatihan Kelompok Usaha Ternak Madu Kabupaten Aceh Tengah.
Dalam sambutan tertulis Penjabat Bupati Aceh Tengah mengucapkan, rasa terima kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Aceh Tengah yang telah menyelenggarakan pelatihan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan dan perekonomian Kabupaten Aceh Tengah.
“pertama saya, ini mengucapkan rasa terima kasih kepada penyelenggara pelatihan ini, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, dan sekaligus juga mengucapkan selamat datang kepada para peserta pelatihan kelompok usaha ternak madu,” ucap Thamrin.
Kemudian, ia menambahkan peserta pelatihan ini akan menjadi awal dalam meningkatkan kemampuan dan pengalaman bagi kelompok usaha ternak madu, sebab akan mengundang pemateri yang akan mengajari teori dan praktek lapangan.
“pelatihan ini tentu sangat penting dalam meningkatkan kemampuan kita bersama dalam melakukan ternak madu, dimana teori yang di dapat nantinya, dapat diserap dan diimplementasikan secara baik,” jelas Thamrin.
“disamping itu juga kota Takengon merupakan kota wisata yang mendatangkan banyak wisatawan, yang nantinya diharapkan madu juga bisa menjadi oleh-oleh bagi wisatawan tersebut,” tambahnya.
Dengan didukung keadaan tersebut, kedepannya permintaan pasar akan semakin tinggi. Diharapkan Dinas terkait dapat bekerja sama terus menjalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan produktivitas dan pemasaran madu ini agar kegiatan ini dapat berjalan secara berkelanjutan.
“untuk itu, kami mengharapkan dengan adanya pelatihan ini, kemampuan dan pengetahuan masyarakat di 5 kampung, dalam pengelolaan ternak lebah madu lebih meningkat,” katanya.
“karena dengan pengelolaan yang benar akan menghasilkan madu yang bagus dengan harga jual yang tinggi, tentunya ini bisa menambah pendapatan petani lebah.” tutup Thamrin.
Sebelumnya, dalam laporan kegiatan menyebutkan bahwa, kegiatan pelatihan ini terdiri dari pemberian teori dan dilanjutkan dengan praktek lapangan, serta pemberian alat perternakan usaha madu.
Nantinya masing-masing kelompok ternak madu akan diberikan stup (kotak lebah), baju anti sengat lebah, glodog dari batang kelapa, botol, label botol, bibit bunga, kurungan ratu lebah, pupuk kompos, saringan madu, sekat madu, smoker, stup koloni lebah, extraktor, dan sarung tangan.
Kegiatan ini akan berlangsung selama enam hari, mulai 20 September 2023 bertepatan pada hari ini, akan dilakukan pemberian teori tentang budidayakan ternak madu, dan dilanjutkan pada 21-25 September 2023 akan dilakukannya prakter lapangan di 5 Kampung, yaitu Kampung Timangan Gading, Kampung Pilar Wih Kiri, Kampung Gelampang Gading, Kampung Jagong Jeget, dan Kampung Kelupak Mata. (AS/ProkopimAT)