Takengon – Masih dalam agenda Kegiatan Monitoring dan Evaluasi (MONEV) Tim Pengerak PKK Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2023 di 14 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Tengah, juga telah dilakukan Rapat Konsultasi (RAKON) dan juga diisi dengan sosialisasi pelatihan pembuatan Ekoenzim bagi anggota TP PKK di 14 Kecamatan.
“Ekoenzim yang merupakan hasil fermentasi limbah organik dapur menjadi bahan yang mempunyai banyak manfaat untuk alam dan manusia, Manfaat ekoenzim untuk pertanian adalah sebagai filter udara, herbisida dan pestisida alami, filter air, pupuk alami untuk tanaman”, Ungkap ungkap, Pj. Ketua TP-PKK Kabupaten Aceh Tengah, Ny. Novita Mirzuan, ditemui, di Kediaman Dinas, Pendopo Bupati Aceh Tengah, Kamis (30/11/2023).
Disampaikan nya juga, Konversi sampah organik dapur dari limbah sayur dan buah menjadi bahan multiguna rumah tangga dan lingkungan dapat membantu permasalahan sampah diantaranya bau tidak sedap, peledakan sampah pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya gas methana, sebagai sumber pemicu pemanasan global.
“Dalam rangka peningkatan kualitas dan pembinaan Program Pokok PKK, khususnya pada Pokja III yaitu, Mengelola program Pangan, Sandang, Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga, kita juga mengisi nya dengan pelatih ekoenzim ini”, Imbuh istri Pj Bupati Aceh Tengah, Ir. T Mirzuan. MT, ini.
Sebagaimana diketahui, tugasnya untuk mengupayakan ketahanan keluarga di bidang pangan sesuai dengan UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan, Meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan dalam upaya peningkatan gizi keluarga menuju keluarga yang berkualitas.
Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang Beragam, Bergizi, Berimbang (3B), yang aman dan berbasis sumber daya lokal. Mengusahakan pemanfaatan lahan baik darat maupun air, minimal untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.
Berperan dan membantu dalam program Cadangan Pangan Masyarakat. Memantapkan Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (HATINYA PKK). Memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam upaya meringankan beban kerja sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien. Membudayakan “Aku Cinta Makanan Indonesia” dan “Aku Cinta Produksi Indonesia” sehingga menumbuhkan rasa bangga.
Mensosialisasikan pola pangan 3B untuk keluarga khususnya bagi balita dan lansia. Meningkatkan penggunaan bahan sandang dalam negeri serta mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas produksi dan pemasarannya.
Mengembangkan kreativitas Usaha Kecil Mikro (UKM) dengan berbagai produk busana, cinderamata khas daerah untuk menunjang pariwisata. Mendorong terciptanya lapangan/kesempatan kerja di bidang jasa, sandang, pangan dan perumahan.
Memasyarakatkan rumah sehat dan layak huni sebagai upaya terwujudnya kualitas hidup keluarga. Memantapkan pemahaman tentang fungsi rumah sebagai tempat tumbuh kembang keluarga harmonis. Meningkatkan jalinan kerjasama dengan institusi terkait.
Melaksanakan PMT- AS terkoordinasi dan terpadu. Sosialisasi program nasional Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) dalam rangka mencerdaskan bangsa. Melaksanakan Program Nasional Gerakan Perempuan, Tanam, Tebar dan Pelihara Pohon untuk mengantisipasi akibat perubahan iklim yang berdampak pada ketahanan pangan keluarga dan Menjaga kelestarian hutan.
Sehingga, sosialisasi pelatihan pembuatan Ekoenzim bagi anggota TP PKK di 14 Kecamatan, dapat menjadikan upaya yang kita sebut, Dari Zero Menjadi Hero, dimana Ekoenzim diolah dari bahan limbah organik dapur yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh ibu rumah tangga, ternyata dapat diolah menjadi bahan yang sangat bermanfaat bagi manusia dan alam. Terang Pj. Ketua TP PKK Aceh Tengah.
Pun demikian, betapapun besar dan banyak sekali manfaat ekoenzim, tentunya Ekoenzim juga memiliki kelemahan, yaitu utamanya proses membuatnya yang harus menunggu waktu cukup lama yaitu 3 bulan.
Bagi pemula yang belum merasakan manfaatnya, biasanya enggan mencoba. Untuk itu sosialisasi produk ini perlu terus menerus dilakukan sehingga persoalan sampah lebih mudah diatasi, apalagi Ekoenzim untuk mendukung Budidaya Tanaman Sehat.
“Hasil ekoenzim dapat dimanfaatkan untuk mendukung program Pengendalian Hama Terpadu (PHT), khususnya dalam menerapkan budidaya tanaman sehat karena dapat berfungsi sebagai pupuk dan pestisida alami, dan tentunya yang paling utama adalah dapat meningkatkan pengelolaan program Pangan, Sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga, sebagaimana tufoksi dari Pokja III PKK”. Demikian Pungkas Pj. Ketua TP-PKK Kabupaten Aceh Tengah, Ny. Novita Mirzuan. (HMA/ProkopimAT)