Aceh Tengah Tercatat Sebagai Daerah Inflasi Terendah dan Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi Kedua Se-Aceh

27

Takengon – Aceh Tengah, yang terletak di kawasan tengah Provinsi Aceh, mencatatkan prestasi gemilang dengan menjadi daerah dengan inflasi terendah se-Aceh. Tak hanya itu, daerah yang dikenal dengan keindahan alam dan potensi pertanian ini juga meraih posisi kedua dalam hal pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Aceh pada tahun 2024.

Inflasi di Aceh Tengah pada tahun 2024, secara tahunan angka inflasi Aceh Tengah cukup terkontrol pada angka 1,63℅. Hal ini sesuai dengan angka target inflasi nasional 2024 yang ditetapkan pemerintah sebesar 1,5℅ – 3,5℅. Angka ini menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi dan moneter yang diterapkan oleh pemerintah daerah Aceh Tengah berhasil mengendalikan lonjakan harga barang dan jasa secara efektif, terutama pada sektor kebutuhan pokok yang sering mempengaruhi daya beli masyarakat.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Tengah, Dr. Nuri Rosmika, yang menyebutkan bahwa Angka inflasi tahunan 2024 Kabupaten Aceh Tengah sudah dirilis oleh BPS pada kamis 2 Januari 2025. Hasilnya, secara tahunan angka inflasi Aceh Tengah cukup terkontrol pada angka 1,63℅.

“Artinya inflasi di Aceh Tengah tergolong masih sehat karena masih mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus tidak memberatkan masyarakat. Inflasi Aceh Tengah tersebut merupakan inflasi terendah di Provinsi Aceh”, kata Nuri kepada Kabag Prokopim Setadakab Aceh Tengah Rahmat Hidayat, S.STP, M.Si melalui pesan singkat whatshapp.

Kepala BPS Dr. Nuri menjelaskan dari sisi perekonomian, pertumbuhan ekonomi Aceh Tengah tahun 2023 tercatat sebesar 5,60℅, yaitu tertinggi kedua di Aceh. Pertumbuhan ekonomi Aceh Tengah ini juga lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh dan juga Nasional.

“Bila kedua indikator ini disandingkan maka sekilas dapat disimpulkan bahwa Aceh Tengah relatif mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun tetap dapat menjaga kestabilan harga di masyarakat. Hal ini dikarenakan sebagai daerah produsen kopi dan destinasi wisata akan menggenjot pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, daerah Aceh Tengah sebagai produsen hortikultura dapat menjaga kestabilan harga komoditas hortikultura yang biasanya memiliki harga sangat fluktuatif”, terangnya.

Sementara itu Pj. Bupati Aceh Tengah, Subhandhy, AP, M.Si menyambut baik pencapaian ini dan menegaskan bahwa kebijakan yang dijalankan selama ini berfokus pada pengendalian harga bahan pokok bertujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras semua pihak, termasuk instansi terkait yang rutin melakukan pemantauan harga serta pengawasan terhadap distribusi barang.

“Ini informasi atau berita yang sangat menggembirakan dan kita patut merasa bangga atas pencapaian ini, karena hal tersebut bukan hanya hasil dari kerja keras pemerintah daerah, tetapi juga dukungan penuh dari semua pemangku kepetingan dan tentunya masyarakat Aceh Tengah yang ikut aktif membangun perekonomian daerah”, tutur Subhandhy saat mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Kemendagri secara daring melalui zoom meeting di Command Center Setdakab Aceh Tengah setiap Senin (06/01/2025).

Disamping itu, Pj. Bupati Aceh Tengah berkomitmen untuk terus melanjutkan penerapan beberapa program kebijakan daerah yang terus berjalan dengan baik dan mendorong kemandirian produksi pangan lokal serta terus menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok lainnya agar stabilitas inflasi di daerah dapat terkendali.

“Pengendalian inflasi yang baik mencerminkan upaya pemerintah daerah dalam menjaga kestabilan harga barang dan jasa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi yang pesat menandakan adanya pemanfaatan potensi daerah secara optimal, baik dari sektor pertanian, perkebunan, hingga UMKM tumbuh sebagai penguatan ekonomi lokal”, ungkapnya.

Dengan pencapaian tersebut, Aceh Tengah menunjukkan kepada seluruh masyarakat dan pemerintah daerah lainnya bahwa melalui kebijakan yang tepat, kolaborasi antar pihak, serta pemanfaatan potensi lokal yang maksimal, sebuah daerah dapat tumbuh secara ekonomi tujuannya adalah untuk kesejahteraan masyarakat. (RH/ProkopimAT)