Takengon – Bupati Aceh Tengah diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Aceh Tengah H. Harun Manzola, SE, MM membuka acara Sinte Bur Telege, bertempat di Bur Telege Kampung Hakim Bale Bujang, Sabtu (17/12/2022).
Kegiatan ini turut dirangkai dengan launching pelayanan kesehatan hewan, peresmian guest house Bur Telege serta pertunjukan seni kopi seniman Indonesia dalam rangkaian kegiatan Desember Kopi Tahun 2022 ini.
Harun Manzola dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut dan menilai kegiatan seperti ini merupakan wujud kepedulian bersama untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya dan adat istiadat di tengah kemajuan teknologi informasi yang semakin berkembang, utamanya kegiatan ini merupakan sebuah perpaduan kegiatan panen kopi, pertunjukan budaya, promosi pariwisata, dalam satu paket kegiatan
“Hal ini patut mendapat apresiasi sebagai bentuk upaya mengenalkan dan menumbuhkan semangat melestarikan kebudayaan gayo bagi generasi muda yang ada di Kabupaten Aceh Tengah saat ini”, ujar Harun.
Dikatakan Harun, kepedulian terhadap pelestarian seni dan budaya di kalangan generasi muda Aceh Tengah saat ini mulai terlihat nyata, sehingga diharapkan kekayaan budaya yang dimiliki, selain dapat dipertahankan juga akan lebih dikenal dalam skala yang lebih luas.
Salah satu kebijakan Pemkab adalah memajukan sektor pariwisata yang saat ini sudah mulai dikenal luas.
“Dapat kami sampaikan bahwa salah satu arah kebijakan pemerintah daerah adalah, memajukan sektor kepariwisataan baik wisata budaya dan seni maupun wisata alam yang dibarengi dengan berbagai sektor pendukungnya. Karena itu kedepannya kita akan lebih gencar lagi melakukan berbagai upaya meningkatkan dan mempromosikan potensi-potensi wisata yang kita miliki”, jelasnya.
Harun berharap kopi dan budaya Gayo bisa berpadu untuk menarik minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“Kita inginkan kedepannya, kopi sebagai komoditi unggulan dan seni dan budaya gayo yang ada di daerah ini dapat saling berpadu untuk menjadi sesuatu yang menarik perhatian dunia, tidak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal saja, tapi juga oleh masyarakat luar, sekaligus dapat meningkatkan nilai jual wisata alam yang secara geografis telah kita miliki selama ini”, harap Harun. (KS/ProkopimAT)