Bener Meriah – Pj. Bupati Aceh Tengah Subhandhy, AP, M.Si diwakili oleh Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh, Kemasyarakatan, dan Sumber Daya Manusia, Ir. Khaidir, MM, menghadiri Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri Kehutanan Republik Indonesia Raja Juli Antoni, di CRU DAS Peusangan, Desa Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Kamis (19/12/2024).
Kedatangan Menteri Kehutanan Republik Indonesia ini, dalam rangka meninjau calon areal pelestarian gajah sumatera di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Kehadiran Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, bersama rombongan yang tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh terlebihdahulu disambut hangat oleh Pj. Gubernur Aceh, Dr. Safrizal ZA, M.Si, bersama sejumlah SKPA dan Forkopimda Aceh sebelum menuju Bener Meriah menggunakan helikopter.
Pada kesempatan itu Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni,
Menjelaskan Presiden Republik Indonesia sangat fokus pada pelestarian lingkungan terutama pada keberlangsungan ekosistem baik flora maupun fauna itu tergambar pada kehidupan Bapak Prabowo.
“bahwa Presiden Indonesia Pak Parbowo adalah animal lover pecinta binatang yang luar biasa bahkan di rumah beliau di Hambalang ada larangan membunuh hewan termasuk semut, cicak dan laba-laba itu tidak boleh diganggu, itu bagian dari ekosistem kita bersama”, kata Raja Juli.
Lebih lanjut, Menteri Kehutanan juga manyatakan komitmen Bapak Presiden Parbowo untuk turun langsung dalam peninjauan areal pelestarian gajah sumatera yang ada di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. “Komitmen Pak Presiden meminta lahan beliau untuk di jadikan koridor ekologi gajah. “ketika diminta sepuluh ribu hektar beliau langsung menolak, saya tidak mau sepuluh ribu saya maunya dua puluh ribu”. Jadi Ini sebuah kebanggaan rakyat Indonesia terutama kebanggaan rakyat Aceh bahkan masyarakat dunia, dimana kita menghadapi isu ekologis yang sangat yang luarbiasa problem-problem global warming pemanasan global”, ujar Menteri Kabinet Merah Putih tersebut.
“Salah satu perintah Pak Prabowo adalah mengubah cara pandang kita terhadap hutan. Hutan tidak boleh berjarak lagi dengan kita harus berdampingan untuk kersejahteraan rakyat. Saya berharap semua pihak baik pemangku kepentingan, tokon masyarakat, tokoh agama, tokoh adat untuk terus terlibat berpartisipasi memberikan saran dan kritik serta turun bersama-sama semua stakeholder untuk memberikan memilihara ekosistem alam kita demi kesejahteraan masyarakat”, tambahnya.
Tanpak hadir mendampingi Menteri Kehutanan, Pj. Gubernur Aceh, Dr. Safrizal ZA, M.Si, Anggota Komisi IV DPR-RI, Ir. H. T. A. Khalid., MM, Dirjen PHL Kemenhut, Dirjen KSDAE Kemenhut, Pj. Bupati Bener Meriah, Perwakilan WWF Indonesia, SKPK terkait, Camat dan Para Kepala Desa dua kabupaten tersebut. (RH/ProkopimAT)