Mendukung Penetapan Kota Wakaf Aceh Tengah, Pj. Bupati Subhandhy Terima Penghargaan dari Kemenag Aceh
Banda Aceh – Penetapan kota wakaf di Aceh Tengah mendapat dukungan penuh dan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Aceh dan Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh.
Kali ini, Pj. Bupati Aceh Tengah, Subhandhy, AP, M.Si menerima penghargaan langsung dari Kemenag Provinsi Aceh atas komitmennya dalam mendukung pengembangan dan pengelolaan wakaf yang juga dinilai berpatisipasi mendukung pembangunan keagamaan di Provinsi Aceh.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Pj. Gubernur Aceh, Dr. Safrizal, ZA, M.Si di malam Apresiasi Kemenag Aceh yang digelar di Gedung Anjong Mon Mata Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Sabtu (04/01/2025) Malam. Penghargaan ini menjadi simbol apresiasi terhadap upaya pemerintah daerah dalam memperkuat sektor wakaf sebagai salah satu instrumen pemberdayaan umat.
Pj. Bupati Subhandhy mengungkapkan rasa terima kasihnya atas penghargaan tersebut dan menyampaikan bahwa keberhasilan penetapan Aceh Tengah sebagai salah satu daerah yang berkomitmen dalam pengelolaan wakaf tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, Kemenag Aceh Tengah, serta elemen-elemen masyarakat.
Menurut Subhandhy, penetapan Aceh Tengah sebagai kota wakaf adalah langkah strategis dalam memperkuat ekonomi umat Islam di daerah tersebut.
“Kami berkomitmen untuk menjadikan Aceh Tengah sebagai pusat pengelolaan wakaf yang transparan dan produktif. Dengan pengelolaan yang baik, wakaf bisa memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi serta potensi daerah yang dikenal dengan destinasi wisata”, ujar Pj. Bupati yang di dampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah H. Wahdi MS, MA, berhadir di acara tersebut.
Aceh Tengah sendiri memiliki potensi besar dalam hal wakaf, dengan banyaknya aset tanah yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan umat. Selama ini, pengelolaan wakaf di daerah ini sudah mulai menunjukkan hasil yang positif, terutama dalam hal pembangunan fasilitas pendidikan dan ekonomi kerakyatan.
Sementara itu dalam sambutannya, Pj. Gubernur Aceh, Dr. Safrizal, ZA, M.Si, mengungkapkan bahwa Provinsi Aceh memiliki keistimewaan dan kekhususan penerapan Syariat Islam, yang terus dijaga dengan prinsip toleransi antar umat beragama demi kerukunan.
“Daerah kita adalah satu-satunya daerah yang menerapkan Syariat Islam, dengan keistimewaan ini, Aceh dapat mengatur sendiri. Kita harus memiliki karakter Syariat Islam jangan di negeri ini kita saling memaki, menghujat dan menuduh ini tantangan bagi kita semua”, ucap Pj. Gubernur Aceh.
Menurutnya, kerukunan antar umat beragama tidak lahir dengan sendirinya timbul secara otomatis, melainkan harus dibangun melalui proses yang melibatkan komunikasi yang baik, saling meghargai, dan penghormatan terhadap perbedaan.
“Melalui Peringatan Hari Amal Bhakti ini merupakan momentum bersejarah dan ajang refleksi setiap insan dalam kehidupan beragama yang harmonis, tepatlah tema yang diambil oleh Kementerian Agama mengambil tema “Umat Rukun Menuju Indonesia Emas”, kerukunan tidak bisa dibiarkan berlangsung seperti adanya harus kita cipatakan kerukunan tersebut”, tuturnya.
“Kerukunan hasil kerja tidak lahir dengan sendirinya, Saya mewakili Pemerintah Aceh mengajak rakyat Aceh teruslah berjabat tangan bergandengan tangan, saling mengapresiasi, saling membantu, menyokong untuk mencapai cita-cita Aceh tentunya untuk kehidupan yang rukun dan sinergi mencapai Aceh Baidatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur”, ungkap Safrizal ZA.
Pada kesempatan terebut, Pj. Gubernur Aceh mengenakan baju kerawang Gayo. Sebagai bentuk promosi kearifan lokal dari dataran tinggi Gayo. Ia dengan bangga mengajak seluruh tamu undangan lainnya untuk menggunakan baju kerawang Gayo sebagai wujud dari melestarikan kerawang gayo.
Acara penghargaan ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, Drs. H. Azhari, M.Si, Kepala SKPA, Bupati dan walikota Se-Aceh, tokoh agama, Kakanmenag Kabupaten Aceh Tengah serta para penerima pengahargaan pada malam Apresiasi Kemenag Aceh tahun 2025. (RH/ProkopimAT)