Penutupan Rakor BWI dan BWI Aceh Award: Pemkab Aceh Tengah Raih Penghargaan Daerah Terbaik Peduli Wakaf

15

Takengon – Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tengah, Erwin Pratama, S.STP, M.Si, menghadiri acara penutupan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakor) Badan Wakaf Indonesia (BWI) se-Provinsi Aceh serta penganugerahan BWI Aceh Award, berlangsung di Hotel Parkside Petro Gayo, Kamis malam (07/11/2024).

Dalam sambutannya, Erwin Pratama menyampaikan apresiasi atas suksesnya kegiatan Rakor dan BWI Aceh Award yang berhasil menghadirkan para peserta dari seluruh wilayah Aceh. “Kegiatan ini menjadi wadah yang sangat berharga untuk bertukar ide, berdiskusi, dan merumuskan langkah strategis dalam pengembangan wakaf di Aceh,” ujar Erwin Pratama.

Lebih lanjut, Erwin Pratama menyoroti peran penting wakaf dalam pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat. Menurutnya, wakaf bukan hanya amal ibadah, namun juga instrumen yang dapat mendorong kesejahteraan umat. “Jika dikelola dengan baik, wakaf mampu menopang berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Rakor BWI memberikan kesempatan untuk membahas langkah-langkah penguatan peran wakaf, terutama melalui pengelolaan yang inovatif dan sesuai kebutuhan masyarakat Aceh. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, BWI, dan masyarakat dalam mengoptimalkan potensi wakaf. Untuk mencapai pengelolaan wakaf yang produktif, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak.

Tidak lupa, Ia juga mengapresiasi BWI Aceh yang telah menginisiasi penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasi para pengelola wakaf. “Penghargaan ini bukan hanya untuk mengapresiasi dedikasi, tetapi juga sebagai motivasi agar terus meningkatkan kualitas pengelolaan wakaf di Aceh,” kata Erwin.

Sebagai penutup sambutannya, Erwin Pratama menekankan pentingnya profesionalitas dan akuntabilitas dalam pengelolaan wakaf. Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, lanjutnya, siap mendukung langkah-langkah BWI, termasuk dalam penyusunan regulasi yang mendukung pengelolaan wakaf serta memberikan fasilitas yang memudahkan. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan wakaf melalui pelatihan dan pendampingan.

“Kita semua berharap, hasil dari diskusi dan keputusan dalam Rakor ini dapat segera diimplementasikan, sehingga dapat membawa manfaat bagi masyarakat luas,” ungkap Erwin. Ia juga menyampaikan selamat kepada para penerima BWI Aceh Award, berharap penghargaan ini menjadi penyemangat untuk terus berinovasi dalam pengembangan wakaf di Aceh.

Adapun, empat lembaga peduli wakaf di Aceh menerima penghargaan dari Badan Wakaf Indonesia (BWI) perwakilan Aceh, antara lain, Baiturrahman Peduli Ummat kategori nazir terbaik; Aceh Tengah dinobatkan sebagai pemerintah daerah terbaik peduli wakaf; BWI perwakilan terbaik diraih oleh perwakilan BWI Aceh Singkil; dan Kankemenag Kabupaten/Kota peduli wakaf diraih Kankemenag Pidie Jaya.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) RI, Waryono, Wakil Ketua BWI Ahmad Zubaidi, Pimpinan Daerah Aceh, pengurus BWI Aceh dan BWI perwakilan kabupaten/kota di Aceh dan, akademisi, tokoh agama dan para Kakankemenag dalam jajaran Kemenag Aceh. (AS/ProkopimAT)