Jakarta – Pj. Bupati Aceh Tengah, Subhandhy, AP, M.Si bersama Kepala Dinas Perkebunan Aceh Tengah Sabrin, S.Sos, MM, menghadiri kegiatan proyek Food Systems, Land Use, and Restoration (FOLUR) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Subhandhy salah satu dari lima kepala daerah se-Indonesia yang di undang dalam acara yang berlangsung di Graha Ganesha Lantai 3, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2023).
FOLUR merupakan program peningkatkan ekosistem dan kebijakan pertanian melalui kolaborasi dengan pengelola lahan, pemerintah, peneliti, sektor swasta dan lembaga keuangan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memberikan manfaat bagi kesehatan manusia.
Penyelenggaraan proyek Folur Kemenko Perekonomian guna membahas penguatan substansi dan penyiapan intervensi Proyek Folur di daerah serta menindaklanjuti kegiatan System Leadership Capacity Building yang telah diselenggarakan dan bekerjasama dengan Yayasan Upaya Indonesia Damai.
Dalam kesempatannya, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura selaku National Project Directur Folur Yuli Sri Wilanti yang memimpin jalannya diskusi, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Proyek FOLUR diharapkan dapat mendorong peningkatan pendapatan masyarakat serta memperkuat basis ekonomi lokal melalui program-program yang inovatif dan adaptif dengan kondisi setempat.
“Pelaksanaan Proyek FOLUR diharapkan mampu menciptakan model keberlanjutan rantai nilai pada 4 komoditas yang ditargetkan seperti padi, kelapa sawit, kopi, dan kakao melalui penerapan lanskap tata guna lahan yang komprehensif dengan memperhatikan konservasi keanekaragaman hayati, perubahan iklim, restorasi, dan degradasi lahan”, ungkap Asisten Deputi yuli.
Dalam kesempatannya, Pj. Bupati Subhandhy dalam pertemuan tersebut memaparkan tantangan dan potensi yang ada di Aceh Tengah, sebagai daerah yang menjadi salah satu lokasi prioritas proyek. Menurutnya, penguatan kapasitas kepemimpinan lokal dan pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk mencapai keberhasilan proyek ini. Dia juga menekankan bahwa kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan di tingkat daerah dan pusat akan memberikan dampak yang maksimal.
Menanggapi penyampaian Asisten Deputi Yuli Sri, Pj. Bupati Subhandhy turut mendukung pelaksanaan dari Proyek FOLUR tersebut yang menyasar komuditas kopi sebagai objek intervensi dan berharap proyek ini mampu mendorong pengelolaan sistem katahan pangan berkelanjutan yang di programkan sehingga memberikan dampak baik bagi ekonomi masyarakat.
“Saya mendukung penuh Proyek Folur untuk Aceh Tengah, dan akan membantu mensosialisasikan program ini secara umum khususnya kepada para petani untuk bersama-sama bersinergi membangun dan mengelola sistem pangan berkelanjutan, serta menjaga ekosistem alam pada pengelolaan lahan Kopi Gayo kita”, tutur Subhandhy.
Proyek Folur juga merupakan inisiatif kolaboratif pemerintah dengan berbagai pihak, berfokus pada pengembangan kapasitas sistem kepemimpinan yang bertujuan meningkatkan daya saing dan inklusi ekonomi di kawasan pedesaan. Dalam pertemuan yang diadakan di Jakarta itu, Subhandhy menyampaikan pentingnya keterlibatan aktif pemerintah daerah dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan proyek untuk memastikan kebutuhan lokal terpenuhi.
Partisipasi aktif para kepala daerah, termasuk Pj. Bupati Subhandhy, diharapkan dapat mendorong implementasi proyek FOLUR secara lebih efektif. Diskusi ini juga menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat dalam merancang dan melaksanakan intervensi menjadi hal yang tak terpisahkan untuk menciptakan rasa memiliki dan keberlanjutan proyek.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, para peserta sepakat untuk memperkuat proses kolaborasi dengan melakukan koordinasi yang lebih intensif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Hal ini diharapkan dapat mempermudah pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, serta mendorong program-program yang berdampak positif bagi perekonomian lokal.
Subhandhy juga menyampaikan bahwa Aceh Tengah siap mendukung setiap langkah yang direncanakan dalam proyek ini, dan berharap bahwa dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat, daerah-daerah lain yang terlibat dapat turut merasakan manfaat besar dari penguatan kapasitas dan pembangunan ekonomi yang dirancang.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan diskusi mengenai pelaksanaan System Leadership Capacity Building, yang bertujuan untuk mengasah keterampilan para pemimpin daerah dalam mengelola dan perencanaan program pembangunan. Diharapkan, para peserta dapat membawa pulang wawasan yang berguna untuk mengimplementasikan proyek FOLUR di wilayah masing-masing dengan lebih efektif. (RH/ProkopimAT)