Takengon – Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah merencanakan akan mendirikan landmark baru sebagai ikon Kota Takengon terungkap dalam rapat koordinasi yang digagas Disparpora Kabupaten Aceh Tengah bertempat di ruang kerja Bupati Aceh Tengah, Jum’at, 06/03/20.
Kepala Disparpora Jumadil Enka mengungkapkan ide dan gagasan pembangunan landmark baru identitas Kota Takengon sebagai kota wisata yang identik dengan kopi gayo, dapat menambah daya tarik wisatawan ke Dataran Tinggi Gayo.
Dalam kesempatan itu pihak Disparpora menggandeng salah seorang konsultan dan desainer grafis, yang memaparkan landmark dengan konsep kopi dengan tampilan yang modern.
“Hari ini kami paparkan pada Bapak Bupati dan jajaran mengenai konsep pembangunan Tugu Kopi dan Ruang Publik di Kota Takengon. Kita ingin mengubah tatanan wajah kota Takengon, dengan membuat landmark dengan konsep Tugu Kopi bernuansa modern,” kata Jumadil.
Lebih lanjut menurut Jumadil masih ada kendala dalam penentuan lokasi pendirian landmark, sebab lokasi strategis yang dapat dijadikan alternatif pendirian landmark sangat minim.
“Lahan publik yang strategis sangat terbatas, kalaupun ada lokasi lain yang juga strategis, tapi merupakan kepunyaan pihak ketiga,” lanjutnya.
Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar, didampingi jajaran terkait dan para Camat dalam wilayah Kabupaten Aceh Tengah, mengapresiasi ide pembangunan landmark yang ditawarkan, selain pembangunan Tugu Kopi serta kelengkapan ruang publik sebagai pendukungnya.
“Kami sangat mengapresiasi pembangunan Tugu kopi ini, kita dapat mempromosikan komoditas andalan serta pariwisata dengan baik dan Kabupaten Aceh Tengah dapat maju bersaing dengan Daerah lainnya dibidang pariwisata,” kata Shabela.
Nantinya, menurut Shabela, upaya terobosan dibidang pariwisata Kota Takengon juga akan dibangun landmark yang konsepnya mencerminkan nilai budaya, sosial masyarakat dan potensi Daerah, kita mengangkat kopi sebagai salah satu komoditas unggulan, dengan dilengkapi sarana dan prasarana seperti, lahan parkiran, fasilitas layak anak, edukasi anak sekolah, pengunjung lanjut usia dan sanitasi yang memadai.
“Semoga nanti akan terwujud dalam pembangunan landmark tugu kopi beserta ruang publik dan fasilitas memadai di Kota Takengon, sehingga layak dikunjungi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan,” lanjutnya.
Tugu kopi sendiri akan menjadi ikon agrowisata di Aceh Tengah, lanjut Shabela.
“Tentunya hal ini merupakan kebanggaan bagi Kabupaten Aceh Tengah, selain akan menjadi landmark baru Tugu Kopi juga sekaligus menjadi destinasi nyaman untuk berfoto dan bersantai,” lanjutnya.
Kabupaten Aceh Tengah memiliki potensi pariwisata yang besar, tapi masih membutuhkan pengelolaan pariwisata lebih lanjut. Dengan adanya landmark Tugu Kopi tersebut melengkapi deretan pembangunan pariwisata Kota Takengon yang semakin yang membaik.
Menutup Rapat koordinasi, Bupati berharap landmark Kota Takengon segera diwujudkan, terkait penentuan lokasi perlu kajian yang matang dari berbagai aspek, sehingga kedepannya tidak menimbulkan masalah, serta dukungan kerjasama antar jajaran terkait terus ditingkatkan, khususnya dalam perencanaan tata kelola Kota sehingga pembangunan Kota Takengon seiring sejalan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakatnya. (HMA/Humas)